Ulama asal Cirebon, Yahya Zainul Maarif alias Buya Yahya menerangkan soal hukum mendoakan arwah dari orang yang telah meninggal dunia jelang Ramadan.
Pertama, Buya Yahya menerangkan tradisi kampung yang sering dikonotasikan buruk. Ia menceritakan awal mula pengubahan kebiasaan buruk itu menjadi keyakinan yang benar.
“Kami masih ingat kok dulu masih ada tradisi di kampung yang konon katanya ada orang kumpul di perempatan namanya bersih desa atau apa,” terangnya.
“Kumpul di perempatan, lalu dulu kalau dukun komat-kamit baca mantera, lalu ada orang-orang sholeh menganggap ini satu kesempatan untuk membawa mereka dari meyakini hal yang tidak benar menjadi yang benar,” sambungnya.
Hingga kini, perkumpulan-perkumpulan itu tetap diadakan, namun berubah menjadi perkumpulan dengan keyakinan yang benar.
Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Allah Akan Terangi Kubur Dengan Amalan Saleh
“Perkumpulannya tetap diadakan, cuman di perkumpulan tersebut diubah menjadi rabbana atina fiddunya khasanah, nggak ada lagi penyebutan tentang suatu keyakinan yang salah,” ujar Gus Yahya.