Refly menambahkan, strategi lainnya bisa saja terjadi. Misalnya, Puan Maharani diajukan kepada Menhan Prabowo Subianto dan dijadikan sebagai Wapres.
Baca Juga: Bertemu Dengan Jokowi, Megawati Menceritakan Hal yang Bersifat Rahasia di Istana
“Jadi sekarang ini sedang bertarung anatara kepentingan teuku umar dan kepentingan istana,” katanya.
“Kepentingan istana tentu saja diwakilkan oleh Jokowi dan kepentingan teuku umar diwakili oleh Megawati,” imbuh Refly.
Apalagi, lanjutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampaknya hanya akan memberikan kartu pencalonan itu kepada Puan Maharani.
“Kartu megawati hanyalah puan maharani, ngak akan ada lagi calon lain, nggak ada kejutan, karena calon lain juga idak muncul, jadi jauh dibandingkan Puan yang lebih muncul,” terang Refly.
Baca Juga: Bertemu Dengan Jokowi, Megawati Bahas Soal Pelaksanaan Pemilu
“Tapi soalnya, Puan Maharani tidak bisa masuk ke dalam elite Capres, tapi kalau elite cawapres sudah masuk dia, tandanya apakah itu artinya Ganjar-Puan? itu akan kita lihat ke depannya,” tandasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO