Menu


Sukar Ditemukan, Bagaimana Cara Melihat Hilal? Ini Metodenya

Sukar Ditemukan, Bagaimana Cara Melihat Hilal? Ini Metodenya

Kredit Foto: Unsplash/Michael

Konten Jatim, Depok -

Hilal adalah sejenis bulan sabit yang muncul jelang pergantian Bulan Hijriyah. Peristiwa munculnya bulan sabit ini disebut dengan istilah “ijtima”, yakni posisi di mana Bumi, Matahari dan Bulan berada di posisi bujur langit yang sama.

Keberadaan hilal selalu dicari menjelang masuknya Bulan Ramadhan. Pasalnya, Kementerian Agama (Kemenag) dan beberapa organisasi Agama Islam macam Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) atau Majelis Ulama Indonesia (MUI) perlu mengetahui tanggal pasti tibanya Bulan Ramadhan.

Dengan demikian, mereka bisa menentukan kapan waktu puasa tiba, tidak terlalu cepat atau tidak terlambat. Bagi mereka, kegiatan ini bisa dilakukan dengan perangkat dan teknologi yang dimiliki serta fakta kalau mereka mempunyai banyak lokasi untuk memantau titik hilal.

Namun, bagi masyarakat biasa, melihat hilal sendiri bisa dibilang cukup sukar dilakukan. Lalu, bagaimana cara melihat hilal? Simak penjelasan berikut mengutip Suara.com dan beberapa sumber lain pada Jumat (17/3/2023).

Baca Juga: Apa Itu Hilal yang Selalu Dicari Jelang Puasa Ramadhan?

Cara Melihat Hilal

Apa Yang Dicari?

Sebenarnya, ada 2 cara yang umum digunakan untuk mencari hilal. 2 cara yang dimaksud di sini adalah dengan menggunakan mata telanjang atau menggunakan alat bantu penglihatan jarak jauh macam teropong atau teleskop.

Yang jelas, mereka harus terlebih dahulu mengetahui apa yang sebenarnya dicari ketika mencari hilal. Orang-orang perlu memantau bulan sabit tipis yang muncul menjelang matahari terbenam. Pada saat tersebutlah terjadi peristiwa ijtima.

Melihat dengan mata telanjang bisa terbilang lebih sulit karena bulan sabit ini tipis, membuatnya sulit ditemukan. Meskipun begitu, memakai teropong atau teleskop juga bukan jaminan untuk bisa menemukan hilal karena alasan yang sama dengan di atas.

Baca Juga: Apa Itu Puasa Ramadhan? Berikut Sejarah, Hikmah dan Manfaat

Kapan Mencari Hilal?

Keberadaan hilal selalu muncul di akhir sebuah Bulan Hijriyah. Disebutkan kalau peristiwa ijtima selalu terjadi setiap 29,5 hari sekali. Jadi, bisa disimpulkan kalau pencaharian hilal akan dilakukan saat matahari terbenam setiap akhir bulan.

Namun, Kemenag dan para organisasi Agama Islam sudah memantau bulan sejak beberapa hari sebelum hilal diprediksi muncul. Ini bertujuan untuk memastikan fase bulan yang sedang mereka lihat dan meningkatkan keakuratan untuk munculnya hilal.

Jika hilal tidak muncul karena mendung atau langit gelap, maka yang perlu dilakukan yaitu menggenapkan hari di Bulan Sya’ban menjadi 30 hari dan memulai Bulan Ramadhan keesokan harinya.

Baca Juga: Esensi Puasa Ramadhan yang Sering Terlewat bagi Umat Muslim