Menu


Esensi Puasa Ramadhan yang Sering Terlewat bagi Umat Muslim

Esensi Puasa Ramadhan yang Sering Terlewat bagi Umat Muslim

Kredit Foto: Pexels/Thirdman

Konten Jatim, Depok -

Ketika artikel ini dipublikasikan pada Kamis (16/3/2023), umat Muslim di seluruh dunia akan segera memasuki Bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan hikmah. Di bulan ini, orang-orang juga akan melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Ketika menjalankan Puasa Ramadhan, orang-orang tidak diizinkan untuk makan dan minum serta diharuskan untuk menjaga hawa nafsu dan emosi mereka. Namun, terkadang hanya itulah yang dirasakan kebanyakan Muslim. Tidak sedikit dari mereka yang melupakan esensi Puasa Ramadhan yang sebenarnya. 

Melansir situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), berikut penjelasan mengenai esensi Puasa Ramadhan yang wajib diperhatikan para Muslim agar ibadah mereka tidak sia-sia.

Baca Juga: Apa Itu Puasa Ramadhan? Berikut Sejarah, Hikmah dan Manfaat

Esensi Puasa Ramadhan

Apa yang Sering Didapat Umat Muslim Ketika Berpuasa

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, banyak umat Muslim yang hanya berusaha untuk menahan lapar dan haus mereka ketika berpuasa. Dan jika berusaha lebih keras, mereka mungkin juga mampu meredakan hawa nafsu dan emosi dari diri masing-masing.

Semua hal tersebut adalah sesuatu yang memang diperlukan ketika berpuasa. Namun, apa yang sudah disebutkan bukanlah sesuatu yang seharusnya mereka peroleh ketika Puasa Ramadhan. Ada esensi yang lebih penting yang sebenarnya bisa mereka dapatkan jika melakukan ibadah puasa dengan serius.

Puasa Sebagai Pengendalian Diri

Dalam berpuasa, menahan lapar, haus, nafsu dan emosi seharusnya diartikan sebagai bentuk pengendalian diri seorang Muslim. Di sini, orang-orang belajar untuk tidak jatuh terhadap pikiran negatif yang dihasilkannya ketika sedang beribadah.

Puasa Ramadhan seharusnya menjadi periode untuk belajar mengontrol keinginan dan nafsu. Manusia memiliki akal dan pikiran yang bisa dilakukan untuk melakukan hal ini. Karena, jika tidak bisa, maka seharusnya manusia tidak ada bedanya dengan binatang yang hanya dikontrol oleh nafsu semata.

Hal ini terkadang terlewat dengan banyaknya emosi lain yang menimpa diri manusia ketika berpuasa. Alhasil, apa yang mereka rasakan di akhir Bulan Ramadhan hanyalah keberhasilan untuk tidak makan dan tidak minum dari pagi sampai sore. Tidak lebih dan tidak kurang.

Bentuk pengendalian diri ini, jika sudah dikuasai, maka bisa diterapkan ke berbagai aspek dalam hidup, membuat orang-orang akan lebih mudah berpikir sebelum bertindak dan tidak gegabah sebelum melakukan suatu hal.

Baca Juga: Tak Hanya Baik buat Kesehatan, Puasa Juga Efektif untuk Menjaga Hati

Puasa untuk Mensucikan Diri

Bulan Ramadhan yang penuh dengan pintu pahala ini juga seharusnya dimanfaatkan oleh para Muslim untuk beribadah sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT. Namun, bisa jadi karena emosi yang masih tersimpan atau kesibukan lain, mereka lupa untuk melakukannya.

Disarankan bagi umat Muslim untuk mau menyisihkan waktu beribadah lebih karena pahala yang diperolehnya akan berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lain.

Diharapkan juga, ibadah yang dilakukan kepada Allah SWT ini bisa semakin meningkatkan iman dan takwa serta mendekatkan diri kepada-Nya. Niscaya, setelah Bulan Ramadhan usai, dirinya akan berubah menjadi sosok yang lebih baik dan penuh kesucian.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Powerfulnya Puasa bagi Tubuh