PDIP terus mendominasi peringkat pertama daya pilih partai di DKI Jakarta. Hasil survei Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan elektabilitas PDIP sebesar 24,5 persen, disusul Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebesar 20,3 persen.
Golkar memantapkan diri pada posisi tiga besar dengan elektabilitas 10,0 persen. Dengan demikian gabungan total ketiga partai mencakup lebih dari separuh dukungan yang diberikan oleh publik ibukota.
Baca Juga: Survei NSN: Heru Budi Cagub Potensial, RK-Gibran-Grace Natalie Meningkat Pesat
“PDIP, PSI, dan Golkar menduduki posisi tiga besar partai politik di DKI Jakarta,” ungkap Direktur Program NSN Riandi di Jakarta pada Kamis (16/3). Pada saat Anies Baswedan masih menjabat gubernur, PDIP dan PSI merupakan dua kekuatan “oposisi” yang paling lantang.
Meskipun tensi politik relatif sudah mereda seiring lengsernya Anies, tetapi PDIP dan PSI masih mendulang dukungan publik yang paling tinggi. Kedua partai juga menjadi pendukung kuat Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menggantikan posisi Anies.
“Publik masih ingat betapa vokalnya politisi PDIP dan PSI di Kebon Sirih dalam mengkritisi kebijakan Anies, mulai dari naturalisasi sungai, sumur resapan, hingga gelaran balap mobil listrik Formula E,” tandas Riandi.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan