Menu


Santer Pemasangan Prabowo-Ganjar, Pengamat Bandingkan dengan Pasangan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019

Santer Pemasangan Prabowo-Ganjar, Pengamat Bandingkan dengan Pasangan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019

Kredit Foto: Twitter/Joko Widodo

Konten Jatim, Surabaya -

Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti gembar-gembor pemasangan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (Capres)-Cawapres 2024 mendatang.

Kebar tersebut nyaring terdengar setelah pekan lalu, keduanya mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Kebumen, Jawa Tengah.

Baca Juga: Bertemu Surya Paloh, Luhut Dinilai Beri ‘Ancaman’ untuk Tinggalkan Anies

Ditambah lagi, adik Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo meyakini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak bakal ngotot untuk maju sebagai cawapres di Pilpres 2024.

Hashim mengaku telah menangkap sinyal Cak Imin bakal legowo untuk tidak maju. Menurut dia, Cak Imin pasti sudah dideklarasikan sejak Agustus tahun lalu jika ngotot untuk maju di Pilpres.

Namun, Adi memiliki keyakinan lain. Ia tak yakin jika Prabowo dan Ganjar bersanding. Apalagi jika dibandingkan dengan pencapresan Jokowi pada 2014 dan 2019 silam.

Baca Juga: Cak Imin Beberkan Alasan Mengapa Ngotot Nyapres di Pilpres 2024

“Kalau itu konteksnya saya kira nggak relevan, karena Jokowi di 2014 jelas memiliki pasangan yang senior pak JK dan memenangkan pertarungan,” ujar Adi, dikutip dari program Catatan Demokrasi, Kamis (16/3/2023).

“Kemudian pada 2019 Jokowi juga berpasangan dengan Prof Dr Kh Maruf Amin jauh lebih senior dan memenangkan pertarungan,” lanjutnya.

Menurut Adi, jika berbicara soal senioritas Prabowo dibandingkan Ganjar memang benar, apalagi ia sudah sebanyak tiga kali mengikuti kontestasi Pemilu.

Baca Juga: Tak Boleh Ada Penundaan Pemilu, KPU Telah Terima Alokasi Hibah Hingga Rp534 Miliar

“Kesimpulan saya adalah soal bagaimana kawin politik antara Prabowo dengan Ganjar ini kan baru asumsi dan wacana,” ujar Adi.

Sehingga, katanya, tiap orang harusnya mampu membaca konteks, tidak terlepas dari di mana Jokowi memberikan satu kemesraan yang dianggap luar biasa dianggap memberikan endorsement politik kepada Ganjar atau Prabowo Subianto.

“Orang ramai, menilai cocok ini barang kalau Ganjar dan prabowo, cuman tidak terima, cocok lah ini barang kalau Prabowo dengan Ganjar,” terangnya.

Baca Juga: Anies Masih Diserang Gegara Kebakaran Depo Plumpang, Musni Umar Beri Pesan Begini

“Karena publik melihatnya sampai saat ini bahwa Jokowi itu terkesan sangat menganak-emaskan kalau tidak Prabowo ya Ganjar,” pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024