"Kalau dari bawah leher, ya jaraknya (tembaknya) dekat. Berarti ada kemungkinan pistolnya menempel di leher. Kecuali kalau tembakannya dari atas, yakni dari bibir ke leher maka (menembaknya) bisa dari dekat atau jauh," jelasnya.
Kamaruddin pun menejlaskan, apabila ditembak dari arah atas, bibir ke leher, maka akan timbul bekas tembakan di area dada Brigadir J.
"Kalau misalnya tembakannya dari atas, yakni mengarah ke bibir dan leher, seharusnya ada serpihan atau tembusan peluru di daerah dada. Tetapi itu tidak ditemukan" pungkasnya kembali.
"Jadi menurut dokter itu dari leher ke arah bibir. Tapi itu baru kesimpulan (dokter) sementara," tambahnya.
Sebelumnya Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak oleh Bharada E dengan lima tembakan.
Insiden berdarah Tersebut terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Hasil autopsi awal menyebutkan bahwa Brigadir J menerima lima tembakan dan Bharada E sama sekali tak terkena tujuh tembakan dari Brigadir J.
"Tidak ada (kena tembak), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindungi," ujar Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Selasa (12/7/2022).
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO