Sepak terjang Airlangga dan Cak Imin dalam dunia politik diakui telah sangat matang dengan visi dan kiprah yang kuat tentang kebangsaan, ketahanan nasional, penguatan sosial ekonomi, moderasi beragama, pendidikan dan digitalisasi.
"Kalau Airlangga dan Cak Imin ini diduetkan oleh Golkar dan PKB maka sudah mencukupi ambang batas presidential threshold, mereka punya pengalaman di pemerintahan, punya visi yang sama, saling melengkapi dan punya partai politik yang cukup kuat di DPR RI, artinya saya melihat pasangan ini menjanjikan dan pemerintahan bisa berjalan secara stabil, ditambah dengan adanya koalisi berbagai partai lainnya," ungkap Effendi.
Effendi juga mengatakan bahwa nama Airlangga Hartarto kini semakin menjadi perhatian publik. Selain karena kesuksesannya sebagai Menko Perekonomian, juga dikarenakan cukup solidnya Partai Golkar di daerah dalam mengusung Airlangga sebagai capres 2024.
"Kondisi demikian dan proyeksi koalisi dengan PKB yang memilki basis NU yang kuat, menurut saya, dapat menjadi peluang besar untuk meningkatkan elektabilitas serta popularitas Airlangga-Imin. Hasil survey belakangan ini menunjukkan publik lebih memilih pemimpin yang kompeten bekerja ketimbang yang semata populer. Hasil survei Airlangga juga semakin meningkat akhir-akhir ini," ujar Effendi.
Adanya kemungkinan kembali dimainkannya politik identitas pada Pilpres 2024 menurut Effendi juga dapat diantisipasi oleh pasangan Airlangga-Imin.
"Mayoritas rakyat sesuai survei sudah jenuh jika identitas dan perbedaan selalu dipolitisasi dan dimanipulasi untuk kepentingan politik sempit. Pasangan Airlangga-Imin menurut saya punya kans yang kuat untuk dipilih karena sejalan dengan aspirasi besar masyarakat kita saat ini," tutupnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024