Menu


Dikeroyok 8 Parpol yang Tolak Proporsional Tertutup, PDIP Tak Gentar: Kami Bicara Kebenaran, Tetap Jalan Terus

Dikeroyok 8 Parpol yang Tolak Proporsional Tertutup, PDIP Tak Gentar: Kami Bicara Kebenaran, Tetap Jalan Terus

Kredit Foto: Antara/HO-DPP PDIP

Konten Jatim, Jakarta -

PDI Perjuangan (PDIP) tak gentar menjadi satu-satunya partai politik di parlemen yang ngotot mendukung sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional tertutup.

Berbeda dengan 8 parpol lain, partai berlambang banteng moncong putih itu meyakini hal yang dilakukannya sebagai jalan kebenaran.

Hal ini seperti yang dibeberkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.

"Bagi PDI Perjuangan, meskipun kami sepertinya dikepung, kami diajarkan ketika berbicara politik kebenaran, apalagi atas dasar ideologi, budaya bangsa, konstitusi, ya kami tetap jalan terus," ujar Hasto Kristiyanto, dari kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, dikutip Konten Jatim pada Rabu (15/3/2023).

Baca Juga: PPP Tegaskan Siap Jika MK Menyetujui Sistem Proporsional Tertutup 

PDIP meyakini sistem proporsional tertutup punya berbagai kelebihan, di antaranya bisa mendorong proses kaderisasi partai, calon legislatif yang lebih berkualitas, mengurangi ongkos politik, menurunkan praktik money politics, serta menciptakan pemilu yang lebih sederhana.

"Kalau proporsional tertutup memang membuka ruang bagi pelembagaan partai, bagi kaderisasi," sambung Hasto.

Proporsional tertutup dinilai Hasto akan menciptakan simplifikasi sebab yang dicoblos hanyalah lambang partai, hal ini berdampak pada anggaran pemilu yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit.

"Simplifikasi, yaitu yang dicoblos lambang partai, kertas suara yang menjadi lebih sederhana, rakyat tidak bingung, partai yang bertanggung jawab, ini akan menghemat anggaran yang cukup besar," ucapnya.

Terkait proporsional tertutup yang dinilai banyak orang membuat partai menjadi dominan dan cenderung tak demokratis, Hasto menyebut bahwa dalam desain ketatanegaraan Indonesia, yang menjadi peserta pemilu memanglah partai politik.

Apabila nantinya partai tak mencalonkan kader terbaik, sambungnya, maka partai tersebut yang bakal dihukum rakyat dalam pemilu selanjutnya.

Baca Juga: Gerindra Nyatakan Dukung Proporsional Terbuka Walaupun Proporsional Tertutup Lebih Menguntungkan

"Desain ketatanegaraan kita memang peserta pemilu adalah partai politik, sekiranya partai tidak mencalonkan yang terbaik, maka partai dihukum rakyat," bebernya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman