Ia menambahkan saat ini petugas Polres Batu masih melakukan proses identifikasi tempat kejadian perkara untuk mengetahui penyebab ledakan yang terjadi kurang lebih pada pukul 18.30 WIB tersebut. "Saat ini masih menunggu proses identifikasi Polres Batu," katanya.
Ledakan diduga bahan baku petasan ini bukan kali pertama terjadi di wilayah Jatim. Sebelumnya, ledakan diduga petasan juga terjadi di Kabupaten Blitar. Akibatnya, empat orang meninggal dan delapan orang lainnya mengalami luka-luka.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto menegaskan, pihaknya memberi perhatian serius terhadap kasus ledakan petasan. Toni menyatakan tak akan segan menindak penjual petasan yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat, terutama menjelang Ramadhan.
Baca Juga: Imbas Ledakan di Kasembon Malang, Polisi Temukan Empat Kantong Bahan Petasan
"Ya kita akan lakukan itu (tindakan tegas terhadap pedagang petasan), apalagi menjelang bulan puasa dan lebaran nanti," kata Toni, Senin (20/2/2023).
Toni menyatakan akan melakukan pendalam terkait korban dan sumber bahan peledak yang diperoleh. "Kami masih melakukan pendalaman terhadap peristiwa (ledakan petasan) yang semalam ya. Kami pastikan lagi nanti korbannya, kemudian pelakunya, termasuk sumber-sumber bahan-bahan yang digunakan," ujarnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO