Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebut bahwa Gerindra terbuka jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ingin berduet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Namun, Hashim memberi beberapa syarat, salah satunya Prabowo tetap menjadi calon presiden atau capres.
Baca Juga: Soal Duet Ganjar-Prabowo, Pengamat Politik Sarankan Tiru Pasangan Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019
"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim, mengutip JPNN, Senin (13/3/2023).
Menurut Hashim, Prabowo lebih tepat maju sebagai capres lantaran jauh lebih berpengalaman dalam kancah politik nasional.
"Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua, pengalamannya berbeda, kan," jelasnya.
Selain itu, wacana tersebut hanya bisa terlaksana dengan persetujuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai mitra koalisi Gerindra dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
"Kemungkinan itu terbuka kalau Pak Ganjar mau jadi (cawapres). Akan tetapi, harus disetujui oleh PKB. Kan begitu, harus disetujui PKB, kami terbuka," ujar Hashim.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tidak khawatir atas kedekatan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Pertemuan Ganjar dengan Prabowo, masing-masing memiliki potensi untuk berkompetisi adalah pertemuan yang sangat positif," kata pria yang juga akrab disapa Cak Imin
Cak Imin juga menegaskan bahwa koalisi yang dibangun PKB dan Gerindra tetap solid dan terus bergerak. Dia pun menyinggung soal adanya komitmen dalam koalisi bahwa keputusan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung akan dibahas oleh pimpinan partai.
"Kami sudah berkomitmen, keputusan akhir, saya dan Bapak Prabowo," pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024