Di tengah kontroversi penundaan Pemilu 2024, berbagai kelompok masyarakat di Jakarta, Semarang, Brebes dan Jombang kembali menggelar pawai budaya dan pentas seni untuk mempopulerkan lagu Mars Pemilu ciptaan Mochtar Embut.
Lagu yang diperkenalkan pertama kali pada 1971 itu dinilai lebih sederhana namun mengandung makna yang dalam, sehingga lebih efektif untuk mensosialisasikan kegiatan Pemilu kepada masyarakat.
Baca Juga: Ikatan Alumnni Lemhamnas Tolak Penundaan Pemilu 2024
Di Jakarta, pawai diikuti sekitar 50 orang dengan titik kumpul di patung kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Massa terdiri atas Kumpulan Marawis dari Kelurahan Sumur Batu, Kumpulan Angklung asal Penas (Cawang) dan Kumpulan Bunda Jakarta Utara. Apa pula empat ogoh-ogoh yang ikut menyemarakkan acara yang bertepatan dengan car free day pada Ahad (12/3/2023) tersebut.
”Kami berangkat pagi-pagi dari rumah, karena bertugas menyebarkan selebaran teks lagu Pemilu dan mengajak warga bernyanyi bersama,” ujar Maryam, pegiat Kumpulan Bunda Jakarta Utara, melalui keterangan tertulisnya.
Peserta pawai melakukan arak-arakan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia dan berakhir di sebelah Stasiun Kereta Api Sudirman.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024