"Asli malah muak sama larangan menampilkan kemewahan ini. Malah terbacanya kayak mau bilang 'hey hati-hati kawan mari sembunyikan hasil korupsi kita' biar sajalah yang mau pamer, kan malah bagus jadi bisa dinilai publik," tulis salah seorang warganet.
"Pada ramai-ramai bikin instruksi ginian biar enggak ketahuan masyarakat praktik sehari-hari mah bakal tetap seperti biasa. Sudah habitnya begitu," tulis warganet lainnya.
Sejumlah warganet lain turut mengkritik surat edaran tersebut. Ada yang mengatakan bahwa titik fokus masyarakat adalah sumber kekayaan, bukan pamernya. Menurut mereka, flexing tidak masalah jika dana yang diperoleh bukan hasil korupsi.
"Cacat bernalar kok dipelihara. Yang dipermasalahkan masyarakat sumber uangnya, bukan pamer kemewahannya. Kalau pamer kemewahan tapi sumber uangnya jelas, kita juga ga peduli."
"Kok bisa ya bikin himbauan larangan untuk hedon, hedon ya hedon aja asal duitnya jelas dari mana. Hotman hedon tuh, artis2 dan pengusaha lain jg. Himbauan untuk kerja bersih tanpa korupsi harusnya," ujar salah seorang warganet.
"Poin yg didengungkan Kemenkeu kok jadi 'perilaku hedon'?" tambah warganet lain.
"Jangan pamer gaya hidup mewah=diem diem aja biar gak diselidiki sumbernya, gitu kah? Harusnya gapapa pamer gaya hidup asal bisa mempertanggung jawabkan dari masa sumber uangnya. Kocak," pungkas warganet lain.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan