Wahyu Kenzo Crazy Rich Surabaya ditangkap oleh petugas kepolisian pada Minggu pekan lalu. Penangkapan Wahyu dilakukan setelah terdapat laporan penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG).
Terbongkarnya penipuan yang dilakukan Wahyu bermula ketika salah satu anggota, MY, mengalami kegagalan penarikan uang dari pembayarannya ke robot trading milik Wahyu.
Baca Juga: 4 Fakta Dugaan Penipuan Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo
Di awal kerjasamanya dengan Wahyu, MY sudah pernah mendapatkan keuntungan besar sehingga kembali menginvestasikan uangnya sebesar Rp 4 miliar.
Pada investasinya yang kedua, MY mengalami kegagalan transaksi walaupun dalam nilai yang cukup kecil, yaitu sebesar USD 2.000 atau sekitar Rp30 juta. Saat dihubungi, Wahyu mengaku bahwa sistem sedang eror.
Namun, MY mengaku sudah mulai curiga dan merasa ditipu hingga akhirnya melaporkan hal ini ke Polresta Malang.
Bukan hanya MY, korban lainnya berinisial DY yang sebelumnya sempat menghimpun anggota baru robot ATG, juga ikut melapor atas penipuan sebesar Rp20 miliar yang dilakukan Wahyu.
Baca Juga: Yusril: Krisis Konstitusional Akan Terjadi Bila Pemilu Ditunda
Pihak Polresta Malang kemudian melakukan penyelidikan atas kasus ini dengan memanggil Wahyu sebagai saksi sebanyak dua kali melalui PT. Pansaky Berdikari Bersama selaku pengelola.
Namun, panggilan ini tidak diindahkan oleh pihak perusahaan. Sehingga Polresta Malang melimpahkan laporan ini ke Bareskrim Mabes Polri pada Sabtu 4 Maret 2023.
Baru satu hari melaporkan hal ini ke Bareskrim, Polda Jatim yang bekerjasama dengan Polresta Malang akhirnya menangkap Wahyu pada Minggu 5 Maret 2023.
Baca Juga: Hasto: PDIP dan PBB Tempuh Jalan Ideologi meskipun Terjal
Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto mengungkap bahwa perkiraan korban dari penipuan robot ATG ini mencapai 25 ribu orang, dengan total kerugian Rp9 triliun.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
