Menu


Siapa Saja yang Termasuk Salaf? Ini Generasi Awal Sampai Ketiga

Siapa Saja yang Termasuk Salaf? Ini Generasi Awal Sampai Ketiga

Kredit Foto: Pondok Pesantren Jamilurahman

Konten Jatim, Jakarta -

Salaf adalah tiga generasi muslim awal, yakni para sahabat, tabi’i, dan tabi’ut tabi’in. Secara umum, salaf adalah sesuatu atau orang yang terdahulu.

Pengertian salaf yang dalam bahasa Arab ialah السلف الصلح Salaf aṣ-Ṣhālih ini dijelaskan dalam “The Meaning of the Word ‘Salaf’” karya Abu ’Abdis-Salaam Hasan bin Qaasim ar-Raymee. Adapun, salaf juga dibagi menjadi tiga generasi.

Baca Juga: Apa Itu Khalaf? Ulama Penerus yang Lahir Setelah 241 Hijriyah

Menurut para ulama, salaf ialah sahabat Rasulullah, tabi’in (orang-orang yang mengikuti sahabat Nabi), dan tabi’ut tabi’in (orang-orang yang mengikuti tabi’in). Inilah tiga generasi yang disebut sebagai salafush sholih atau orang-orang terdahulu yang sholih.

Berikut ialah tiga generasi utama salaf menurut berbagai sumber:

Baca Juga: Betulkah Mazhab Khalaf Lebih Baik dari Mazhab Salaf?

Generasi awal ialah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Sementara itu, generasi kedua yakni tabi’in diisi oleh Abu Hanifah, Abu Muslim al-Khaulani, Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar, Ali Akbar, Ali bin Husayn (Zain al-’Abidin), dan seterusnya.

Sementara itu, generasi ketiga alias tabi’ut tabi’in diisi oleh Imam Hanbal, Imam Abu Hanifah, Malik bin Anas, dan Imam Asy-Syafi’i.

Mereka adalah tiga generasi utama dan terbaik dari umat Islam, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya kemudian generasi sesudahnya lagi.”  (HR. Ahmad, Ibnu Abi ’Ashim, Bukhari dan Tirmidzi).

Baca Juga: Apa Itu Salaf? Asing di Kalangan Awam, Ini Penjelasannya

Kebaikan ketiga generasi awal umat ini telah dipersaksikan Nabi, yakni soal menunjukkan keutamaan dan kemuliaan, semangat dalam melakukan kebaikan, luasnya ilmu mereka tentang syariat Allah, serta semangat berpegang teguh pada sunnah Rasulullah SAW.

Solusi perpecahan umat

Menurut Rumaysho, Rasulullah SAW telah memberikan solusi terkait perpecahan umat Islam, yakni dengan berpegang teguh pada sunnah nabi dan sunnah Khulafa’ur rasyidin. 

Baca Juga: Sejarah Berkembangnya Salafi dalam Kebudayaan Islam

Beliau bersabda: “Dan sesungguhnya orang yang hidup di antara kalian akan melihat  perselisihan yang banyak, maka berpegang teguhlah kalian terhadap sunnahku dan sunnah khulafa’ur rasyidin yang mendapat petunjuk. Maka berpegang teguh dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham.” (Hasan Shohih, HR. Abu Daud  dan Tirmidzi).