Menu


Politisi PKB Curiga Ada Pihak yang Ingin Gagalkan Pemilu 2024

Politisi PKB Curiga Ada Pihak yang Ingin Gagalkan Pemilu 2024

Kredit Foto: Suara.com/Shutterstock

Konten Jatim, Jakarta -

Anggota DPR RI Fraksi PKB Luqman Hakim curiga ada yang ingin menunda bahkan menggagalkan Pemilu 2024. Hal itu disampaikan setelah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) memerintah KPU agar tidak menjalankan sisa tahapan Pemilu 2024. 

Dia mengatakan dari sudut pandang hukum sudah banyak ahli yang berpendapat. Poinnya, PN Jakpus tidak punya yurisdiksi mengadili masalah pemilu dan putusan yang telah dibuat atas gugatan Partai Prima itu keliru. 

Baca Juga: Pemilih Muda Akan Menjadi Apatis Dengan Adanya Putusan Penundaan Pemilu

Selain itu, putusan tersebut tidak berkekuatan hukum tetap, harus dilawan dan karenanya tidak boleh dilaksanakan. 

"Terhadap semua pendapat itu, saya sangat sepaham dan mendukung," ujar Luqman, mengutip JPNN, Senin (6/3/202). 

Dari sisi politik, Luqman menilai putusan PN Jakpus itu merupakan alarm keras adanya ancaman sangat serius terhadap keselamatan bangsa dan negara. 

"Pertama, merupakan bukti nyata adanya pihak-pihak yang berusaha menunda dan menggagalkan Pemilu 2024," katanya. 

Fungsionaris DPP PKB itu kembali menekankan bahwa pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelaksanaan Pemilu 2024 pastilah memiliki kekuatan kekuasaan sangat besar.

"Sehingga bisa memengaruhi dan memperalat lembaga hukum negara," ujar mantan wakil ketua Komisi II DPR itu. 

Dengan memperalat lembaga negara secara telanjang untuk menggagalkan pemilu, katanya, maka patut diduga sesungguhnya mereka tidak hanya ingin menggagalkan pemilu. 

"Lebih jauh lagi mereka ingin memecah belah dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelas Luqman. 

Luqman bahkan menduga ada keterlibatan kepentingan asing di dalam pihak-pihak yang ingin memecah-belah dan menghancurkan NKRI dengan pintu masuk menggagalkan Pemilu 2024. 

Menurut Luqman, Pemilu 2024 bukan saja menjadi momentum kontestasi antarpartai politik dan capres-cawapres, tetapi juga ajang pertempuran poros-poros kekuatan global yang berebut menancapkan pengaruhnya di Indonesia. 

"Oleh karena itu, poros-poros asing kekuatan global itu pastilah terlibat dalam tarik ulur penundaan Pemilu," pungkasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan JPNN.