Aktivis senior Sudarsono Saidi kembali berbicara terkait kasus polisi tembak polisi yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).
Sudarsono menyebut isu penyebab kematian dari Brigadir J makin melebar akibat dari banyaknya kejanggalan-kejanggalan yang beredar.
Seperti diketahui Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas usai baku tembak dengan rekan polisinya Bharada E.
Menurut Sudarsono, kematian Brigadir J bukan hanya disebabkan pelecehan yang dilakukan ke istri Kadiv Propam Putri Candrawathi, namun banyak dugaan lainnya.
BACA JUGA: Menuju Titik Terang, Berbagai Fakta Baru Terungkap di Rumah Keluarga Brigadir J
Melalui cuitannya, ia melansir dugaan-dugaan penyebab kematian brigadir J yang dikatakannya dirilis oleh Komnas HAM.
Selain dugaan pelecehan, ada kasus perlindungan judi online yang hendak dilindungi, kisah asmara, hingga dugaan penyiksaaan kepada Brigadir J yang melebihi hewan.
"Sengkarut kematian J melebar. Tercium aroma perlindungan judi online, kisah asmara, "bukan rumah tinggal tapi rumah singgah", & penyiksaan kpd almarhum yg melebihi binatang," tulisnya di akun @saidi_sudarsono, Minggu (17/07/2022).
Selanjutnya dikatakan Sudarsono, pernyataan itu dirilis oleh Komnas HAM setelah berjumpa dengan keluarga Brigadir J.
"Rilis Komnas HAM menulis ttg dugaan penyiksaan itu setelah berjumpa keluarga J," pungkasnya.
Sengkarut kematian J melebar. Tercium aroma perlindungan judi online, kisah asmara, "bukan rumah tinggal tapi rumah singgah", & penyiksaan kpd almarhum yg melebihi binatang.
— Sudarsono Saidi (@saidi_sudarsono) July 17, 2022
Rilis Komnas HAM menulis ttg dugaan penyiksaan itu setelah berjumpa keluarga J.
Tersangka hrs dilindungi
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024