Menu


Pengurus NU Tegaskan Tak Ada Islamophobia di Indonesia, Eh Ada yang Nyamber 'itu Grand Design untuk Kepentingan Pilpres 2024'

Pengurus NU Tegaskan Tak Ada Islamophobia di Indonesia, Eh Ada yang Nyamber 'itu Grand Design untuk Kepentingan Pilpres 2024'

Kredit Foto: Twitter Taufik Damas


Namun pernyataan Ferry Juliantono itu dibantah oleh Taufik Damas, lantaran gerakan tersebut sarat akan kepentingan politik.

Baca Juga: Makin Gak Jelas! Keterangan Polisi soal Jumlah Peluru Ternyata Beda dengan Hasil Olah TKP

Ia pun meminta Ferry Juliantono dan rekan-rekannya untuk berhenti menggaungkan seolah-olah di Indonesia ada Islamophobia.

"Berpolitik mbok ya dengan cara yang mencerdaskan," ujar Taufik Damas.

"Jangan jahat terhadap agamamu dengan mempermainkannya sebagai alat politik," tegasnya.

Di sisi lain, pernyataan Taufik Damas itu mendapat berbagai respon dari pegiat media sosial Argawinata.

Argawinata menilai bahwa Gerakan Nasional Anti Islamophobia itu sebagai grand design untuk kepentingan Pilpres 2024.

Menurutnya hal itu dilakukan agar para pendakwah dengan mudah memainkan politik identitas di mimbar-mimbar masjid.

"Pembentukan Gerakan itu adalah grand design untuk kepentingan Pilpres 2024, jadi biar mereka bebas memainkan politik identitas/ politisasi agama, biar ustadz2 kadrun bebas memakai mimbar-mimbar masjid atau acara2 pengajian untuk menyebar fitnah & kebencian kepada lawan2 politik mereka," kata Argawinata.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman