Menu


Makin Gak Jelas! Keterangan Polisi soal Jumlah Peluru Ternyata Beda dengan Hasil Olah TKP

Makin Gak Jelas! Keterangan Polisi soal Jumlah Peluru Ternyata Beda dengan Hasil Olah TKP

Kredit Foto: (Suara.com/Yosea Arga)

Konten Jatim, Jakarta -

Kasus tewasnya Brigadir J usai baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih menyita perhatian publik.

Sorotan utama publik masih tertuju pada hilangnya sejumlah barang bukti usai baku tembak yang terjadi antara dua ajudan Irjen Ferdy Sambo itu.

Guna mengungkap kasus polisi tembak polisi itu pun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sampai membentuk tim khusus.

Bahkan kini tersiar kabar bahwa tim khusus bentukan Kapolri itu menemukan adanya campur tangan pihak lain dalam hilangnya sejumlah barang bukti di kediaman Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga: Berbagai Fakta Baru Terungkap di Rumah Keluarga Brigadir J, Kasus Polisi Tembak Polisi Menuju Titik Terang

Melansir dari Fajar.co.id, tim khusus itu telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) sebanyak dua kali.

Olah TKP itu dilakukan pada Selasa (12/7) malam hingga Rabu (13/7) dini hari. Kedua, dilanjutkan pada Rabu (13/7) pagi.

Tim khusus tersebut menemukan campur tangan kelompok lain yang berakibat pada rusaknya sejumlah bukti. Termasuk closed circuit television (CCTV) di rumah dan CCTV di pos keamanan perumahan.



Selain itu, dari hasil olah TKP penemuan tim khusus mengenai jumlah amunisi pun berbeda dengan keterangan Polri.

Seperti diketahui, Polri sebelumnya mengungkap adanya 12 kali tembakan, namun berdasar penemuan tim khusus ternyata hanya sepuluh proyektil.

Perinciannya, enam peluru dilepaskan oleh pistol yang disebut dipegang oleh Brigadir J, sementara Bharada E hanya empat tembakan.

Baca Juga: Gegara Kasus Tewasnya Brigadir J, Lembaga ini Disebut Bakal Malu Sendiri, 'Bubarkan Saja Barengan Dengan MK'


Sebelumnya disebutkan bahwa Brigadir J melepaskan tujuh tembakan dan Bharada E lima tembakan.

Penemuan terbaru dari tim khusus ini memang belum secara resmi disampaikan ke publik oleh Polri.

Akan tetapi, seorang perwira polisi menyebutkan temuan yang relatif baru.



Selain jumlah proyektil, tim khusus juga menemukan perbedaan jumlah luka di tubuh Brigpol J.

Menurut sumber itu, ada 7 bekas luka tembakan masuk ke badan dan 6 luka keluaran proyektil. Satu tembakan diduga masih bersarang di tubuh brigadir J.

"Itu yang membuat jumlah bekas luka keluaran lebih banyak dari luka masukan," jelasnya.

Untuk luka-luka di wajah, khususnya mata kanan dan jari tangan yang terluka hingga hampir terputus, dipastikan merupakan luka akibat ricochet atau pantulan pecahan peluru.

"Misalnya, proyektil peluru yang mengenai bahu, kemudian pecah. Pecahan proyektil itulah yang mengenai area mata," tuturnya.

Karena luka itu membekas terlihat seperti garis, muncul spekulasi adanya sayatan.

Temuan itu tentu berbeda dengan yang diungkapkan secara resmi oleh Polri pada Senin (11/7). Di awal, Polri menyatakan bahwa Bharada E melepaskan empat tembakan.


Sumber Jawa Pos menyebut bahwa hal itu masih didalami.

"Ini masih sementara," ungkapnya.

Sumber tersebut juga mengakui bahwa barang bukti di lapangan memang minim seperti misalnya CCTV dan handphone milik Brigadir J.

Dua alat bukti itu belum berhasil diperoleh. Sebab, dekoder CCTV di rumah Sambo sudah diganti. Sementara itu, ponsel Brigadir J diduga "diamankan" oleh pihak lain.

"Saya tidak tahu persisnya di mana decoder aslinya," pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.