Menu


Tewasnya Brigadir J di Tangan Bharada E Disebut-sebut Jadi Ujian Paling Berat Kapolri: 'Kalau dari Awal Tegas Gak Bakal Sulit!'

Tewasnya Brigadir J di Tangan Bharada E Disebut-sebut Jadi Ujian Paling Berat Kapolri: 'Kalau dari Awal Tegas Gak Bakal Sulit!'

Kredit Foto: TV One

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial Denny Siregar ikut menanggapi perihal tewasnya Brigadir J setelah terkena tembakan dari rekan sesama polisi, Bharada E.

Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas setelah terkena tembakan Bharada E.

Alasan Bharada E menembak lantaran Brigadir J diketahui telah melakukan pelecehan kepada istri Kadiv Propam Irjen Fredy, Putri Candrawathi.

Adu tembak yang menyebabkan kematian inilah yang dikomentari Denny.

BACA JUGA: Kasus Polisi Tembak Polisi Sama Persis Dengan Peristiwa KM 50 yang Tewaskan 6 Laskar FPI, Begini Kata Orang Terdekat Habib Rizieq

Melalui cuitan di twitter miliknya ia mengatakan kasus adu tembak polisi ini menjadi ujian paling berat yang harus diusut kepolisian di Indonesia.

"Ujian paling berat untuk Kapolri..," tulisnya di akun twitter @Dennysiregar7.

Cuitan Denny ini pun mengundang tanggapan dari warganet di kolom komentar.

Mayoritas mengatakan jika kepolisian dari awal sudah terbuka, jelas penyelesaian kasus ini tidak akan berlarut-larut.

"Kalo dari awal dia tegas ya gak bakal sulit bang," ketik @Cerish***.

"Kalau 100%jujur, bersih dan benar..Sama sekali tidak ada yang berat. Tinggal bongkar sampai hal yang terkecil," ketik @Panca***.

"Jujur saja.. Hidup itu sekali, jadilah orang baik," pungkas @BKoch***.

BACA JUGA: Jenderal Ini Ungkap 3 Kejanggalan Terbaru Usai Tewasnya Brigadir J, Mulai dari CCTV yang Diganti Setelah Kejadian Hingga Polisi yang Tidak..

"Lagi di uji kejujurannya... Semoga cepat terselesaikan masalahnya dan jdi lebih baik kedepannya.," ketik @Rregina****.

Sebelumnya masyarakat menilai, kasus ini dipenuhi kejanggalan demi kejanggalan dalam pengungkapan kasusnya.

Mulai dari CCTV yang rusak, adanya jeda tiga hari antara waktu kejadian dan pengungkapan ke publik, hingga adanya luka sayatan di beberapa bagian tubuh Brigadir J.

Padahal penyebab kematian Brigadir J akibat terkena tembakan.

Tidak hanya ada bekas sayatan, dua ruas jari Brigadir J dilaporkan putus dan Brigadir J juga mengalami luka senjata tajam di bagian mata, hidung, mulut , dan kakinya.

Namun menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, luka sayatan itu muncul akibat proyektil yang ditembakkan oleh Bharada E. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024