- Wukuf bisa dilakukan dengan kondisi tertentu, termasuk wanita yang sedang mengalami menstruasi dan nifas.
- Tak ada larangan bagi orang yang memiliki hadas besar maupun kecil untuk tak melaksanakan rukun haji ini.
- Bisa mensariwukufkan ibadah wukuf bagi jamaah haji yang berada dalam kondisi kurang sehat, didampingi petugas yang bersangkutan.
Baca Juga: Ibadah Haji Wajib Hukumnya, Bagaimana Rukun-Rukunnya?
Yang mesti dihindari saat wukuf
Terdapat banyak hal yang dapat mengurangi amalan atau nilai wukuf, baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Bahkan, hal-hal ini berpotensi menyebabkan ibadah haji yang tengah dijalani menjadi tidak sah.
Untuk menghindari hal-hal demikian, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan atau dihindari saat melakukan wukuf:
Baca Juga: Jangan Sampai Tertukar! Berikut 4 Perbedaan Haji Dan Umrah
- Wajib dilakukan di Padang Arafah sehingga tak boleh melakukan wajib wukuf di luar tempat tersebut.
- Tidak boleh meninggalkan kewajiban wukuf sebelum matahari terbenam. Wajib wukuf bisa dianggap tak sah jika Anda meninggalkan Padang Arafah sebelum waktunya.
- Pelaksanaan wukuf betul-betul fokus untuk ibadah. Sebab itulah, sebaiknya kita menahan diri untuk tak berjalan-jalan, belanja, sibuk selfie, atau bahkan mendaki Jabal Rahmah yang dapat mengesampingkan kepentingan ibadah.
- Tak diperkenankan untuk membelakangi kiblat dan menghadap Jabal Rahmah saat memanjatkan doa-doa.
- Jangan sampai kurang maksimal dalam mengucap dzikir dan doa atau lebih banyak tidur.