Menu


Kronologi Tewasnya Kapten Pierre Tendean dalam G30S PKI

Kronologi Tewasnya Kapten Pierre Tendean dalam G30S PKI

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Depok -

Gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), dikenal juga dengan sebutan G30S PKI, menewaskan 10 pahlawan yang nantinya akan diabadikan menjadi Pahlawan Revolusi. Salah satu dari mereka adalah Kapten Pierre Tendean.

Menghimpun informasi dari berbagai sumber pada Selasa (21/2/2023), Pierre Tendean adalah sosok yang paling muda di antara para Pahlawan Revolusi lain yang menjadi korban dalam peristiwa G30S PKI. Saat itu, dirinya masih berusia 26 tahun.

Baca Juga: Kala Pierre Tendean Hampir Tolak Jadi Ajudan Jenderal Nasution demi Keluarga

Alasan terlibatnya Pierre Tendean dalam malam berdarah ini dimulai ketika dirinya menjadi ajudan Jenderal Besar Abdul Harris (A.H.) Nasution. Dirinya dilantik menjadi ajudan pada April 1965 dan pangkatnya naik menjadi Letnan Satu.

Setelah bekerja selama kurang lebih 5 bulan, PKI bergerak untuk melakukan penumpasan terhadap sosok penting di tubuh TNI. Salah satunya adalah Jenderal Besar Nasution. Dan pada 30 September 1965 malam, mereka bergerak untuk mengeksekusi rencana.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Lahirnya Pierre Tendean, Pahlawan Revolusi Gagah Dan Berani

Malam itu, Pierre Tendean berada di kediaman sang Jenderal Besar di Menteng, Jakarta Pusat. Dirinya sedang tertidur pulas sebelum akhirnya dibangunkan oleh Yanti Nasution, anak dari A.H. Nasution. Disebutkan bahwa Yanti Nasution mendengar ada keributan di luar rumah dan mendapati suara tembakan.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman