Menu


Sindir Balik Hasto, Politisi Demokrat: Mau Kembali ke Sistem Orba?

Sindir Balik Hasto, Politisi Demokrat: Mau Kembali ke Sistem Orba?

Kredit Foto: Republika/Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Politisi Partai Demokrat Irwan Fecho merespons sentilan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto terhadap Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY sebelumnya mempertanyakan urgensi penggantian sistem pemilu di Indonesia.

Hasto kemudian menyebut SBY lupa dengan tindakan sejumlah kader Partai Demokrat mengubah sistem pemilu beberapa bulan sebelum Pemilu 2009, padahal seharusnya tidak boleh ada perubahan.

Baca Juga: SBY Tanggapi soal Pergantian Sistem Pemilu, Hasto Ingatkan Sikap Demokrat Jelang Pemilu 2009

Perubahan ketika itu dilakukan dari sistem proporsional tertutup menjadi terbuka melalui mekanisme judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sekarang, sejumlah pakar kembali mengajukan judicial review ke MK agar sistem pemilu proporsional terbuka diubah.

PDIP satu-satunya parpol di parlemen yang mengharapkan pengembalian proporsional tertutup. Irwan menilai Hasto tidak bisa membedakan mana kehendak rakyat dengan keinginan elite sebagaimana pesan SBY.

"Pesan Pak SBY jelas sekali, tanya dulu kehendak rakyat," kata Irwan, mengutip JPNN, Senin (20/2/2023).

Menurut ketua DPD Demokrat Kaltim tersebut, SBY justru mempertanyakan apa urgensi dan alasan kuat untuk mengubah sistem pemilu saat ini.

"Itu yang ditanyakan Pak SBY. Seharusnya fokus menjawab itu, bukan justru membandingkan perubahan sistem pemilu di 2008," tambahnya.

Irwan menyebut, perubahan sistem pemilu pada 2008 menjadi proporsional terbuka adalah murni kehendak rakyat, pekerjaan rumah pasca reformasi yang belum diselesaikan pemimpin pemerintahan sebelumnya.

"Sistem pemilu tertutup itu warisan orba. Apakah Hasto mau kembali ke sistem orba?" ujar anggota Komisi V DPR itu.

Dia mengingatkan bahwa rakyat berhak memilih langsung wakilnya di parlemen sesuai yang mereka inginkan melalui pemilihan langsung dengan sistem proporsional terbuka. Dengan begitu, kata Irwan, rakyat bisa menagih langsung aspirasinya kepada wakilnya yang mereka pilih, dibanding wakil yang dipilih oleh elite partai

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan JPNN.