Menu


Dubes AS Kunjungi PKS, Pengamat: Ada Sinyal Dukungan ke Anies

Dubes AS Kunjungi PKS, Pengamat: Ada Sinyal Dukungan ke Anies

Kredit Foto: PKS

Konten Jatim, Jakarta -

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Yong Kim diketahui berkunjung ke DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Rabu (15/02/2023) lalu.

Melihat kunjungan tersebut, Pakar Politik Jerry Massie menilai adanya niatan terselubung di dalam kunjungan tersebut. Mengingat PKS memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres, ia menilai adanya kepentingan Anies di dalam kunjungan tersebut.

"Saya kira langkah ini setidaknya baik, berarti ada sinyalemen dukungan AS terhadap Anies terbuka," kata Jerry dalam keterangan tertulis, Kamis (16/2/2023). 

Baca Juga: Pengamat: Dukungan PKS dan Demokrat ke Anies Hanya Basa-basi

Jerry menganggap wajar bila AS mendambakan sosok Anies Baswedan menjadi presiden. Pasalnya, dalam kurun waktu 10 tahun selama pemerintahan Presiden Joko Widodo Indonesia selalu menjalin hubungan baik dengan Cina. 

Sebagai negara adidaya, AS mulai tersisih dengan kemunculan Cina sebagai salah satu kekuatan baru. Oleh karena itu, AS dan Cina saling bersaing menancapkan kekuatannya di negara berkembang seperti halnya Indonesia. 

"Memang pemilu Indonesia ini termasuk pertarungan Timur dan Barat. Di era Jokowi peran dan Dominasi China lebih besar ketimbang Amerika. Berbeda di Era SBY, Soeharto dan Habibie serta Gus Dur dominasi Amerika cukup dominan," ujarnya. 

Baca Juga: Pengamat Beri Teguran ke Anies: Jangan Bicara Cawapres Dulu

Atas dasar itu, Jerry menilai peluang AS untuk mendukung pencapresan Anies sangat terbuka lebar. Apalagi, Anies punya riwayat mengenyam pendidikan di negeri paman sam. 

"Saya kira ada sinyalemen AS mensupport pencapresan Anies. Kalau Ganjar lebih dekat dengan para kelompok RRC dan berbeda dengan Anies. Faktor penyebab juga dia lulusan doktor Amerika atau dari Maryland dan Illinois," pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.