يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
Artinya: “Yang mengikuti mayat sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” (HR. Bukhari, no. 6514; Muslim, no. 2960).
Melihat bunyi hadits tersebut, Syekh Ali menekankan bahwa amal saleh sangat penting dan sangat dibutuhkan.
Syekh Ali pun mengingatkan kita untuk lebih memperhatikan amalan-amalan kita karena hanya itu yang akan menetap di dalam kubur dan menolong kita di kemudian hari.
“Oleh karena itu, yang semestinya perhatian kita sepenuhnya bukan kepada keluarga, bukan kepada harta dunia kita, tetapi pada amal kita,” jelas Syekh Ali.