Menu


Bagaimana Cara Taubat Nasuha? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Bagaimana Cara Taubat Nasuha? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Kredit Foto: Dok Suara.com

Konten Jatim, Jakarta -

Manusia hidup di dunia tidak selamanya. Ustadz Abdul Somad (UAS) mengingatkan bahwa ketika manusia meninggal dunia, maka hal sebesar biji kecil pun harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT

Oleh sebab itu, alangkah lebih baiknya kita untuk taubat nasuha. Taubat nasuha dilakukan juga demi diri manusia itu sendiri ketika hidup di dunia. Hal tersebut dikarenakan taubat memberi hati suatu ketenangan. 

Baca Juga: Mengapa Manusia Harus Taubat Nasuha? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

"Andai orang seluruh dunia sakau, mabuk, berzina, Allah tidak rugi sedikitpun. Siapa yang murtad, Allah tidak rugi sedikitpun. Seandainya semua orang di dunia ini taubat, hijrah, Allah juga tidak untung atau miliki kepentingan apa pun. Perbaikan yang dilakukan untuk diri kita sendiri," ungkap UAS, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official, Rabu (15/2/2023). 

Bagaimana cara seseorang bertaubat? UAS mengatakan bahwa pertama-tama, menyesal dalam hati. Untuk awalan, lakukan amal hati dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan ucapan lisan. 

"Bagaimana cara bertaubat? Menyesal dalam hati, amal hati dulu. Kemudian diucapkan dengan lisan, istighfar," jelas UAS. 

Selanjutnya adalah dengan miliki tekad kuat untuk tidak kembali untuk dosa itu selama-lamanya. Contohnya ketika seorang pecandu narkoba ingin bertaubat, ada baiknya bertekad untuk lepas dengan rehabilitasi atau menemui ustadz untuk sembuh dengan cara spiritual. 

Kemudian bisa dilanjutkan dengan shalat taubat. Bisa mandi terlebih dahulu agar diri lebih bersih dan suci. 

"Kemudian shalat sunah dua rakaat, mandi paling bagus agar bersih, suci secara fisik dan batin, kemudian shalat sunah taubat. Bagi yang tidak melafalkan niat, dalam hati saja bisa." jelas UAS. 

"Setelah itu beristighfar minta ampun kepada Allah. Nabi Muhammad yang terpelihara, terjaga dari dosa, beristighfar 100 kali sehari semalam. Bagaimana kita telinga berdosa, mata berdosa, hati pikiran berdosa, kenapa kita tidak beristighfar?" tutup UAS.