Pengamat media politik, Prof. Henri Subiakto menekankan citra calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2024 mendatang.
Hal ini ditanggapi Henri Subiakto dalam tayangan Channel YouTube Indonesia Lawyers Club. Dalam tayangan tersebut, Henri Subiakto mengatakan bahwa pembicaraan meliputi sosok cawapres itu bermula dari peluang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi cawapres.
Baca Juga: Pengamat: AHY Berpotensi Maju di Pilpres 2024 Setelah Menjadi Pusat Perhatian di Harlah 100 Tahun NU
Terkait hal tersebut, Henri Subiakto menilai jikalau AHY diberi tiket cawapres bersama Anies Baswedan untuk Pilpres 2024, sama saja dengan memberi tiket calon presiden atau capres untuk Pilpres tahun berikutnya.
"Pak AHY yang jadi cawapres atau wapres nantinya, berarti wapres ini adalah mereka yang diberi karpet merah tahun 2029," ungkap Henri Subiakto dikutip dari Channel YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (14/2).
Karena hal tersebut, Henri Subiakto pun menganggap Partai NasDem sama saja memberikan karpet merah pada AHY di Pilpres 2029.
"Kalau ngasih AHY cawapres, berarti NasDem memberikan karpet merah, PKS memberikan karpet merah pada AHY untuk 2029," tegas Henri Subiakto.
Menurutnya, sosok yang menjadi cawapres dan nantinya menjadi wakil presiden, akan dianggap sebagai kandidat yang kuat untuk Pilpres berikutnya.
"Siapapun dia cawapres, itu akan dihitung bahwa dia akan menjadi calon kuat capres 2029," jelas akademisi ini.
Lanjut, ia pun menyebutkan bahwa cawapres yang nantinya banyak dicari adalah sosok yang tidak memungkinkan untuk bisa mencalonkan diri di Pilpres berikutnya.
"Saya ingin mengatakan nanti cawapres, yang akan banyak diperebutkan, justru yang tidak bisa berangkat atau tidak bisa didorong untuk jadi capres tahun 2029. Bukan yang muda-muda," imbuhnya.
Adapun beberapa nama selama ini kerap masuk dalam bursa cawapres yaitu AHY, Khofifah Indar Parawansa dan Ridwan Kamil.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO