Menu


Buya Syafii Maarif Dalam Kenangan, Seorang Tokoh Bangsa yang Berani Bilang 'FPI Preman Berjubah'

Buya Syafii Maarif Dalam Kenangan, Seorang Tokoh Bangsa yang Berani Bilang 'FPI Preman Berjubah'

Kredit Foto: Twitter/potretlawas


Lebih jauh, Amin mengatakan bahwa Buya Syafii Maarif sangat mencintai Indonesia tanpa reserve.

Baca Juga: Edan! Sapi Qurban Ini Gedenya Kebangetan, 'Dagingnya Bisa Buat 1 Kecamatan, Kalo Ngamuk, Tulang Jagalnya yang Gantiin Jadi Qurban'

Akan tetapi ketika para penyelenggara negara terjebak dalam kubangan lumpur KKN, Buya menjadi orang pertama yang berteriak keras melontarkan kritik.

“Jangan memuja-memuja Pancasila, tetapi mengkhianatinya dalam praktik kehidupan sehari-hari dengan berbuat KKN sesuka hati," kata Amin menirukan ucapan Buya.

Selain itu, dikatakan Amin, Buya juga selalu gemas sekaligus sedih saat melihat jurang antara kaya dan miskin di tanah air masih sangat tajam.

Bahkan menurutnya Buya sempat menyatakan bahwa dari sila ke-5 Pancasila dianggapnya sila yang paling tertinggal di buritan peradaban.

Sebagai informasi, Kegiatan Syafii Maarif Memorial Lecture ini digelar untuk memperingati 40 hari wafatnya Buya Syafii Maarif sekaligus terus menghidupkan dan mengembangkan pikiran sang guru bangsa.



Kegiatan ini juga turut diikuti oleh dua organisasi seperti Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) dan Komunitas Salihara, serta satu lembaga yakni Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Buya Syafii Maarif telah mendahului kita pada Jumat, 27 Mei 2022. Selama hidupnya, Buya dikenal sebagai guru bangsa dengan kepribadian yang humanis dan sejarawan yang kritis.

Pemikiran-pemikirannya tentang isu-isu keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan mengetuk hati dan pikiran anak-anak muda berbagai agama, pemikiran, dan etnis.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman