Menu


Direktur Eksekutif LSI: Tak Ada Kesepakatan bahwa Pilpres 2024 Calonkan Sosok yang Cocok dengan Pemerintah saat Ini

Direktur Eksekutif LSI: Tak Ada Kesepakatan bahwa Pilpres 2024 Calonkan Sosok yang Cocok dengan Pemerintah saat Ini

Kredit Foto: BBC

Konten Jatim, Jakarta -

Hubungan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) diketahui memanas. Hal tersebut dikarenakan Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres). 

Selain itu, Surya Paloh juga bertemu Jokowi di tengah isu reshuffle kabinet yang digadang-gadangkan akan mempengaruhi menteri dari Partai NasDem. 

Baca Juga: NasDem seperti Berubah Pikiran karena Jokowi Kurang Setuju dengan Anies Baswedan? Ini Pendapat Direktur Eksekutif LSI

Setelah pertemuan tersebut, publik semakin bertanya-tanya karena Surya Paloh kemudian melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Waketum NasDem sebelumnya diketahui mengunjungi sekber Gerindra-PKB. 

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan melihat beberapa kemungkinan. Pertama Jokowi kurang setuju dengan pilihan NasDem untuk usung Anies Baswedan. 

"Baik dari gesture sudah terlihat (kalau Jokowi tidak setuju). Orang yang didukung Jokowi, kita tahu walaupun namanya tidak disebut, Jokowi bilang yang berambut putih dan tidak ada nama lain selain Ganjar," ujar Djayadi mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia. 

Djayadi melanjutkan, bahkan PDI Perjuangan (PDIP) beberapa kali menyindir NasDem untuk mengundurkan diri karena tidak lagi sejalan dengan koalisi pemerintahan Jokowi. 

"Meskipun sebenarnya kalau kita dengar alasan NasDem masuk akal juga. Koalisi dengan Jokowi jalankan pemerintah sampai 2024 sementara koalisi yang akan dibentuk NasDem diawali dengan menyalonkan Anies, itukan koalisi untuk Pilpres 2024 sampai 2029 kalau menang. Ini kan ada perbedaan cukup jelas," tambahnya. 

Djayadi mengatakan bahwa tidak ada aturan atau kesepakatan untuk mengajukan bakal calon presiden yang sesuai dengan koalisi pemerintahan. 

Masalah lain yang dilihat adalah sebenarnya yang dipermasalahkan bukan deklarasinya, namun sosok yang dideklarasikan. 

"Saya kira baik implisit atau eksplisit tidak ada kesepakatan di koalisi bahwa Pilpres 2024 harus nyalonin yang sama atau cocok dengan Jokowi misalnya atau koalisi keseluruhan," pungkas Djayadi. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan