Menu


Alih-alih Misi Perdamaian, Eh Mantan Dubes Ini Justru Bilang Kunjungan Jokowi ke Ukraina Hanya Sebatas..

Alih-alih Misi Perdamaian, Eh Mantan Dubes Ini Justru Bilang Kunjungan Jokowi ke Ukraina Hanya Sebatas..

Kredit Foto: Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja Nazaruddin Nasution

Dahulu, lanjut Nazaruddin, Indonesia dapat menjadi mediator karena memiliki sifat high profile untuk menghadapi masalah-masalah internasional.

"Jadi saya melihat satu langkah yang dilakukan presiden ke Ukraina dan Rusia merupakan langkah yang berani, tetapi bagaimana tindak lanjutnya?," tanyanya.

Persoalannya adalah, kata Nazar Indonesia pada saat ini sebagai tuan rumah Presidensi G20, tentu katanya, Indonesia tidak ingin agenda besar tersebut terganggu oleh kedua negara yang sedang berseteru.

Baca Juga: Digadang-gadangkan Membawa Misi Perdamaian, Ternyata Ini Harapan di Balik Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia

"Apakah ini semata-mata untuk melancarkan pelaksanaan Presidensi G20 ini di dalam agenda-agendanya?" tanyanya.

Menurutnya, Indonesia hanya sebatas untuk melancarkan acara G20 November mendatang, tidak menjadi untuk mediator antara Ukraina dan Rusia.

"Saya kira mungkin baru sebatas itu, kalau menurut penghematan saya ya, jadi tidak sampai kita mengambil peranan yang terlalu jauh supaya kita menjadi mediator antara Rusia dengan Ukraina," katanya.

"Kedua, saya memang melihat konflik Ukraina dan Rusia sangat komplikatif karena melibatkan Uni Eropa dan NATO," tuturnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman