Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Rusia dan Ukraina digadang-gadangkan membawa misi perdamaian untuk kedua negara yang sedang berperang tersebut.
Pada kunjungan itu, Jokowi mengatakan Indonesia mendukung segala bentuk kedaulatan dan integritas wilayah serta akan mengupayakan perdamaian kedua negara.
Ia juga menyebut sangat penting untuk menyelesaikan konflik secara damai, apalagi kedua negara tersebut sudah berperang sejak lama.
Bahkan, Jokowi sangat berani menawarkan diri kepada Presiden Ukraina untuk membawa pesan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," kata Jokowi dikutip dari Suara.com, Jumat 1 Juli 2022.
Bukanya menerima tawaran tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, malah semakin blingsatan ingin segara hantam Presiden Rusia Vladimir Putin.
Tak tangung-tangung, Volodymyr Zelensky meminta para anggota NATO untuk segara mengirimkan senjata dan bantuan keuangan untuk melawan Rusia.
"Kita perlu mematahkan keunggulan artileri Rusia. Kita membutuhkan sistem yang jauh lebih modern, artileri modern," kata Zelensky.
Presiden Ukraina itu pun mengaku, bahwa pihaknya menghabiskan miliaran dolar setiap hari untuk berperang melawan Rusia.
Padahal, katanya, Ukraina tidak memiliki apa-apa untuk menutupi keuangan tersebut.
"Rusia masih menerima miliaran setiap hari dan membelanjakannya untuk perang. Kami mengalami defisit miliaran dolar, kami tidak memiliki minyak dan gas untuk menutupinya," ucapnya.
Hal yang paling mengejutkan adalah, fakta bahwa Ukraina meminta dukungan dana sekitar 5 miliar dolar AS setiap bulannya.
Dana tersebut, hanya untuk kebutuhan perang dengan Rusia demi mempertahankan pertahanan mereka.
Volodymyr Zelensky mengatakan ingin segara mengakhirinya dengan mengalah Rusia dalam konflik yang sudah berlangsung hampir 4 bulan tersebut.
“Pertanyaannya adalah siapa selanjutnya? Moldova? Atau Baltik? Atau Polandia? Jawabannya adalah semuanya,” ujarnya.
“Kami menghalangi Rusia untuk mencegahnya menghancurkan kami dan menghancurkan Anda,” sambungnya.
Presiden Ukraina juga menyampaikan kekecewaannya kepada NATO yang merekrut anggota baru namun 'mengacuhkan' Ukraina.
“Kebijakan pintu terbuka NATO seharusnya tidak menyerupai pintu putar lama di kereta bawah tanah Kiev, yang tetap terbuka tetapi tutup ketika Anda mendekati mereka sampai Anda membayar. Apakah bayaran dari Ukraina belum cukup?” ucap Zelensky.
Padahal, kata Zelensky bergabung dengan NATO merupakan moment yang ia tunggu-tunggu selama ini.
Tak hanya itu, bahkan dukungan NATO atas Ukraina akan memantik seluruh anggotanya untuk mendukung secara militer. []
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024