Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto ikut mengamati pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Menurutnya pertemuan tersebut, hanyalah sebuah pencitraan presiden Jokowi untuk menaikan namanya di mata publik.
Ia juga mengatakan Vladimir Putin tidak akan menanggapi serius pertemuan itu.
Bagaimana tidak, lanjut Gigin Praginanto, karena Indonesia secara ekonomi dan militer masih lemah.
"Tujuan kunjungannya hanya untuk pencitraan. Mana mungkin Putin mau menanggapi dengan serius seorang kepala negara yang secara ekonomi dan militer sangat lemah," tulisnya pada akun Twitter @giginpraginanto, Jumat 1 Juli 2022.
Tujuan kunjungannya hanya untuk pencitraan. Mana mungkin Putin mau menanggapi dengan serius seorang kepala negara yang secara ekonomi dan militer sangat lemah. https://t.co/qWDQYY9ngU
— gigin praginanto (@giginpraginanto) June 30, 2022
Pasalnya cuitan, pengamat ini bermula ketika banyaknya para Loyalis Jokowi atau pendukung Jokowi yang membanggakan pertemuan itu.
Tak sedikit dari mereka yang mengatakan itu sebuah prestasi bahkan ada pula yang meramalkan kedekatan kedua kepala negara itu.
Salah satu pendukung Jokowi, pegiat media sosial Denny Siregar mengatakan bahwa Jokowi merupakan tamu yang disukai Vladimir Putin.
Hal ini kata Denny terlihat dari cara duduk keduanya yang berdekatan dan tidak saling berjauhan.
Menurutnya, semakin dekat meja yang digunakan maka semakin suka dia dengan temunya. Begitu juga sebaliknya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024