Menu


Nasihat Ustadz Abdul Somad: Jenis-jenis Sabar yang Dihadapi Manusia

Nasihat Ustadz Abdul Somad: Jenis-jenis Sabar yang Dihadapi Manusia

Kredit Foto: Instagram/Ustadz Abdul Somad

Konten Jatim, Ceramah -

Pada suatu kesempatan, Ustadz Abdul Somad (UAS) bahwa mengapa percaya dan yakin kepada Allah SWT adalah hal penting dan utama. Bagaimana kita bisa meminta pertolongan Allah jika kita tidak mempercayai Allah. 

Jika sudah yakin dan percaya pada Allah, maka memintalah pertolongan dengan Allah dengan sabar. UAS melanjutkan, sabar yang dimaksud adalah menahan. 

Baca Juga: Jika Manusia Percaya Tuhan, Mengapa Ada Kafir? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

UAS mengatakan bahwa ada tiga level sabar dalam kehidupan. Pertama adalah sabar level paling bawah yaitu sabar level 1. 

"Sabar level bawah ketika musibah seperti sakit, keluarga meninggal, mengalami kebangkrutan, tertipu dan sebagainya maka dia bersabar. Lidah sabar dengan tidak caci maki, tangannya sabar dengan tidak memukul, kaki sabar dengan tidak menendang-nendang orang. Tapi ada yang tidak bisa ditahan, yaitu air mata," ujar UAS, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Abdul Somad Official, Rabu (1/2/2023). 

Sabar selanjutnya yaitu sabar ketika diuji Allah untuk beribadah. Sabar ketika bangun malam untuk tahajud, sabar untuk puasa senin-kamis walaupun makanan sedang enak-enaknya, sabar untuk tidak berfoya-foya karena menggunakan uangnya untuk fakir miskin. 

Selanjutnya yang paling tinggi atau UAS menyebutnya sabar level 3 adalah sabar dalam hal menahan diri untuk berbuat maksiat, padahal kesempatannya ada. 

"Ada kesempatan main judi, ada kesempatan pakai narkoba, ada kesempatan berzina, ada kesempatan korupsi, ada kesempatan untuk menipu tapi tidak dia lakukan maka itu disebut sabar level 3," jelas UAS. 

"Sabar ketika sakit, ketika keluarga meninggal, semua penuh dengan penderitaan. Padahal sabar (level) itu masih level bawah. Level puncaknya adalah ketika penguasa menahan diri tidak korupsi, orang punya jabatan tapi tidak zalim, itulah sabar paling tinggi. Karena dia bisa menahan dirinya padahal tidak ada orang yang bisa mencegahnya," pungkasnya.