Salah satu alasan yang paling memungkinkan adalah fakta kalau hasil survei elektabilitas Anies Baswedan terbilang tinggi. Dirinya bersaing dengan nama-nama dari partai politik (Parpol) lain macam Ganjar Pranowo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Prabowo Subianto dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Ini bisa menjadi keuntungan bagi Partai Demokrat untuk bergabung ke dalam koalisi yang memenangkan Pemilu nantinya. Terlebih, ini bisa menjadi simbiosis Partai Demokrat dan Partai NasDem untuk mengangkat nama satu sama lain.
Baca Juga: Kenapa Khamar Diharamkan dalam Agama Islam? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya
Alasan lain yang juga diperhatikan adalah Anies Baswedan kerap dianggap pengamat dan masyarakat sebagai antitesis dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi dari PDIP. Dan Partai Demokrat bisa saja mengusung Anies Baswedan sebagai bentuk perlawanan dari partai berlogo banteng tersebut.
Sebagai informasi, hubungan Partai Demokrat dan PDIP memang kurang baik semenjak Pemilu 2004 yang mempertemukan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang memenangkan Pemilu, Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: Apa Itu Khamar? Minuman Memabukan Yang Diharamkan dalam Agama Islam
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
