Menu


Angkat Bicara Soal Cawapres Anies, AHY: Bukan Kawin Paksa

Angkat Bicara Soal Cawapres Anies, AHY: Bukan Kawin Paksa

Kredit Foto: Media Center Partai Demokrat (MCPD)/Omar Tara

Menurut dia, tahapan yang harus segera dilakukan berikutnya adalah menyegerakan pertemuan ketiga ketua umum partai politik ntuk membentuk Sekretariat Perubahan. Dalam pertemuan tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman.

"MoU ini idealnya mengatur komitmen ketiga parpol untuk memperjuangkan harapan rakyat akan perubahan dan perbaikan, khususnya terkait masalah ekonomi, kesejahteraan sosial, keadilan, penegakan hukum, dan demokrasi," ujar AHY.

Baca Juga: Demokrat Resmi Umumkan Dukung Anies, Loyalis Ganjar: Langkah PKS Majukan Aher Pupus Sudah

"Sekaligus memberi mandat kepada Bacapres untuk sesegera mungkin menentukan pasangannya," sambung putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Faktor momentum percepatan deklarasi ini juga menjadi penting agar koalisi dan pasangan yang diusung bisa mendapatkan keuntungan waktu. Tujuannya untuk menyiapkan infrastruktur pemenangan, dari tingkat pusat hingga tempat pemungutan suara (TPS). 

"Lawan yang akan dihadapi Koalisi Perubahan anggap saja yang terberat, yang memiliki sumber daya dan logistik melimpah. Maka dengan deklarasi paket komplet sesegera mungkin, faktor waktu akan menjadi modal terbesar bagi Koalisi Perubahan," ujar AHY.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzzammil Yusuf mengatakan bahwa pasangan capres dan cawapres haruslah disepakati bersama koalisi. Kendati demikian, partainya bersepakat mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

"Kalau capres memang sudah ada kesepakatan bersama ke Anies Baswedan, walaupun belum dideklarasikan bersama," ujar Al Muzzammil lewat pesan singkat, Selasa (24/1/2023).

Adapun cawapres dari Anies, masih terus dibicarakan bersama partai politik yang hingga saat ini masih dalam proses penjajakan. Namun, PKS juga disebutnya memang melirik sejumlah nama, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Resmi Dukung Anies di Pilpres, Pengamat: Bargaining Power Demokat Semakin Jelas

"Semua nama yang potensial sebagai cawapres akan kita pertimbangkan dan bicarakan bersama. Seperti misalnya AHY, Khofifah, Aher, atau nama lainnya yang potensial," ujar Al Muzzammil.

"Cawapres masih di masing-masing saku partai-partai koalisi, walaupun sudah terbaca usulan namanya. Sedang terus didalami oleh masing-masing pihak koalisi, saatnya akan dibicarakan bersama dengan fairness, objektif untuk bisa raih kemenangan tentunya," katanya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.



Berita Terkait