Menu


Cak Nun: Penyebutan Kiai Bukan Khusus Orang Islam, Siapapun dan Apapun yang Sifatnya ‘Istimewa’

Cak Nun: Penyebutan Kiai Bukan Khusus Orang Islam, Siapapun dan Apapun yang Sifatnya ‘Istimewa’

Kredit Foto: Doc. Dinas Kominfo Jatim

“tapi kalau kiai, sekarang orang Katholik punya Kiai Sagra, kiai sagra itu di Jogja, dia seorang katholik tapi disebut Katholik, gapapa, orang ada Kiai Slamet itu juga kerbau, kiai kanjeng itu juga gamelan,” terangnya.

“Kiai itu pokoknya orang atau apapun yang dianggap memiliki keistimewaan atau keunggulan, itu disebut kiai,” sambung Cak Nun.

Cak Nun lantas melempar candaan dengan memberi kisah asal-usul penyebutan Kiai di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun, Pegiat Medsos: Korban Berjatuhan Selama Masa Itu

“Kalau di Jawa Timur itu Yai, bukan Kiai, tapi karena Islam dan Jawa yang lebih tua itu majapahit, maka dari skala ini yang lebih tua jawanya adalah Jawa Timur,” bebernya.

“Di Jawa Timur disebut Yai, Mbah Hasyim itu mbah yai, sementara orang di Jawa Tengah orang tua yang istimewa disebut Ki, Ki Hajar Dewantoro. Ada Yai dari Jawa Timur berdakwah ke Jawa Tengah, namanya siapa? Kiai. Itu karangan saya sendiri,” tandasnya.

Tampilkan Semua Halaman