Staf Khusus Menteri Keuangan Prastowo Yustinus ikut merespon cuitan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said mengenai kemampuan pemerintah dalam melunasi utang negara.
Prastowo mengatakan bahwa apa yang Said Didu katakan hanya untuk memuaskan rasa tak suka pada pemerintah, bukan atas dasar fakta yang sebenarnya.
“Menjadi manusia merdeka sungguh tak mudah, terutama menaklukkan ego sendiri. Sedih sih, tapi gimana lagi,” ucapnya dalam unggahannya, Rabu, (25/1/2023).
Menurutnya, selama ini reputasi Indonesia dalam membayar utang sangat baik. Penggunaan utang juga produktif. Penambahan utang Rp1200 T gotong royong dengan Bank Indonesia atasi pandemi.
“Memeras rakyat dengan pajak ini fitnah! Justru melalui UU HPP beban pajak untuk kelompok penghasilan bawah turun,” tambah pria kelahiran Pinrang ini.
Dia menegaskan Indonesia tidak pernah gagal atau minta penjadwalan untuk bayar utang.
Baca Juga: Permintaan Said Didu pada Cak Nun: Tetaplah Menjadi Manusia Merdeka
Alumnus STAN ini mengatakan, menaikkan pajak atau harga kebutuhan rakyat dengan memeras adalah dua hal berbeda.
Apalagi kata dia, kenaikan PPN tetap disertai fasilitas PPN, tidak dipungut alias nol untuk barang kebutuhan pokok, jasa pendidikan, jasa kesehatan.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan