Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul memprediksi Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak bakal berani mendepak menteri Partai NasDem dari Kabinet Indonesia Maju.
Ia menilai, hal itu justru berpotensi memberikan dampak luar biasa terhadap kabinet Jokowi yang masih beroperasi hingga 2024.
"Pak Jokowi tidak akan me-reshuffle Partai NasDem. Hal tersebut bisa menimbulkan resistensi yang tinggi," ujar Adib kepada GenPI.co, Kamis (29/12).
Dirinya juga menilai Jokowi akan mendapat kerugian besar jika berani mendepak NasDem dari kabinet.
"Hal tersebut berpotensi memperbesar nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Pilpres 2024," tuturnya.
Adib menilai Anies sudah menjadi simbol oposisi atas pemerintahan Jokowi dan akan menuai dukungan yang besar jika Partai NasDem dikeluarkan.
"Anies direpresentasikan oleh pendukungnya sebagai simbol oposisi pemerintah. Oleh sebab itu, Jokowi tidak akan berani," kata dia.
Oleh sebab itu, dia menyarankan Jokowi agar tidak mengeluarkan NasDem dari kabinet agar mendapatkan kesan solid.
Menurutnya, Jokowi sudah punya strategi agar Anies tak melenggang mulus di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Jadi, Partai NasDem seharusnya dibiarkan saja. Jokowi bisa memainkan kartu As untuk menyaingi Anies dalam Pilpres 2024," ujar Adib.
Menurut Adib, membiarkan Partai NasDem berada di dalam gerbong juga akan memberikan citra partai yang digawangi Surya Paloh tersebut masih dalam kendali pemerintahan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO