Kematian massal satu keluarga di Perumahan Citra Garden Kalideres hingga kini masih menyisakan misteri tersendiri. Pihak kepolisian masih terus menggali keterangan dari sejumlah saksi terkait dengan kematian satu keluarga tersebut.
Kali ini polisi memeriksa dua orang, yang keduanya merupakan anak dari Rudyanto (71) dan Margaret (68) yang tinggal di daerah Bekasi, Jawa Barat.
"Ada dua anak mereka yang tinggal di Bekasi, sudah dilakukan pemeriksaan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan pada Jumat (18/11/2022).
Pihak kepolisian mengungkap bahwa ada beberapa saksi yang juga dimintai keterangan. Keterangan dari berbagai saksi tersebut nantinya diharapkan akan dapat mengungkap penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya pihak kepolisian telah memeriksa dua orang sekuriti, ketua RT, dan petugas PLN guna menemukan titik terang dari kasus ini.
"Dua orang sekuriti, Ketua RT dan petugas PLN. Keterangan dibutuhkan penyidik untuk bisa menemukan titik terang penyebab kematian," kata Zulpan.
Sebelumnya polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), namun meskipun begitu, polisi masih kesulitan mengetahui motif kematian satu keluarga tersebut.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa kasus ini adalah kasus yang rumit, maka dari itu dibutuhkan kehati-hatian yang tinggi.
Pihaknya juga turut melibatkan berbagai ahli untuk membantu mengetahui penyebab kematian keluarga Kalideres tersebut.
Baca Juga: Si Tukang Jamu Langganan Keluarga Kalideres Ini Tak Percaya Mereka Mati Kelaparan: Dia Dulu...
Untuk diketahui, sebelumnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden Kalideres ditemukan tewas secara misterius pada Kamis (10/11/2022). Satu keluarga itu terdiri dari empat orang.
Polisi menduga bahwa kematian mereka adalah karena kelaparan, namun hal itu diragukan oleh banyak pihak, sebab mereka tinggal di perumahan yang cukup elite. Kematian satu keluarga itu juga sempat dikaitkan dengan sekte apokaliptik.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO