Menu


Konspirasi Bulu Tangkis Kamboja: 'Pinjam' Jasa Pebulutangkis Tiongkok

Konspirasi Bulu Tangkis Kamboja: 'Pinjam' Jasa Pebulutangkis Tiongkok

Kredit Foto: Twitter/Badminton Asia

Konten Jatim, Depok -

Dalam perhelatan SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, tuan rumah kali pertama memperoleh medali emas dalam cabang olahraga (cabor) bulu tangkis. Lebih spesifiknya, mereka meraih emas dalam nomor beregu campuran pada Rabu (10/5/2023) lalu.

Prestasi ini dirayakan suka cita oleh para atlet bulu tangkis Kamboja, mengingat mereka kesulitan bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Thailand, Singapura dan tentu saja Indonesia dalam cabor tepok bulu ini.

Yang menarik, dalam euforia kemenangan Kamboja, warganet Indonesia dan disusul oleh beberapa media negara asing lain menemukan ada konspirasi dalam bulu tangkis Kamboja yang membuat mereka mampu meraih medali emas pertama sepanjang sejarah SEA Games.

Baca Juga: Prestasi Bulu Tangkis Indonesia di SEA Games: Kuasai Asia Tenggara

Menghimpun informasi dari Republika dan pantauan media sosial pada Kamis (11/5/2023), berikut teori konspirasi yang menyelimuti Kamboja.

Konspirasi Bulu Tangkis Kamboja

Sebagai informasi, konspirasi berawal dari fakta bahwa Kamboja melarang negara-negara kuat dalam bulu tangkis untuk bertanding dalam nomor beregu campuran. Praktis nomor tersebut hanya diikuti 4 negara saja, yakni Timor Leste, Myanmar, Laos, Brunei Darussalam dan tuan rumah itu sendiri.

Hal ini diprediksi bertujuan menambah pundi-pundi emas Kamboja dalam SEA Games. Namun, konspirasi berlanjut ketika warganet menemukan fakta bahwa ada atlet Kamboja yang diduga merupakan pebulutangkis asal Tiongkok.

Baca Juga: Prediksi Bulu Tangkis Indonesia di SEA Games 2023: Pembuktian Atlet Muda

Sosok tersebut bernama Zhou Meng. Dirinya sempat dikenal para penggemar bulu tangkis karena kiprahnya di level junior. Namun, namanya mendadak hilang setelah memasuki usia yang lebih senior.

Warganet pun kaget dengan munculnya Zhou Meng di Kamboja. Dikabarkan kalau dirinya disamarkan dengan nama “Chourn Meng”. Bermain di sektor tunggal putri dan ganda campuran, warganet menemukan bahwa hampir seluruh pertandingan Chourn Meng tidak mendapat sorotan dari media sosial maupun terekam kamera.

Alasan warganet menyadari bahwa sosok ini adalah Zhou Meng adalah penampilan khasnya dengan rambut pendek dan wajahnya yang terkesan tomboy, tidak berbeda jauh dengan kali terakhir Zhou Meng terlihat di level junior.

Bahkan, di final setelah mengalahkan Myanmar 3-2, Zhou Meng tidak ikut naik ke podium. Setelah berselebrasi, ada video yang memperlihatkan bahwa Zhou Meng ditutupi menggunakan handuk dan ditarik keluar lapangan.

Kamboja Bersekongkol dengan BWF?

Sampai artikel dipublikasikan, tidak ada keterangan resmi dari pihak Kamboja terkait topik ini. Warganet pun beralih mempertanyakan federasi Badminton Asia dan BWF yang sayangnya juga tidak memberikan penjelasan apapun soal Zhou Meng.

Baca Juga: Kontroversi Bulu Tangkis di SEA Games 2023 yang Bisa Rugikan Indonesia

Tidak sedikit warganet yang mayoritas merupakan orang Indonesia mempertanyakan perizinan Zhou Meng untuk menjadi atlet Kamboja. Tidak diketahui pasti apakah Zhou Meng merupakan pemain “pinjaman” atau sudah dinaturalisasi oleh Kamboja sehingga diizinkan bertanding di negara tersebut.

Jika sudah dinaturalisasi, maka seharusnya Kamboja sama sekali tidak perlu memakai gestur menyembunyikan Zhou Meng dari publik. Lebih dari itu, BWF seharusnya bisa mengeluarkan pernyataan resmi akan topik ini seperti mengganti data pemain di laman resmi mereka, mengingat naturalisasi adalah hal yang lumrah dalam dunia olahraga.

Dan jika ternyata merupakan pemain yang hanya sekedar dipinjam dari Tiongkok, maka ini seharusnya menjadi pelanggaran karena mengizinkan pemain negara lain. Lantas, kenapa Badminton Asia dan BWF membiarkan hal ini terjadi?

Baca Juga: Daftar Kontroversi SEA Games 2023: Indonesia Berubah jadi Polandia

Teori warganet semakin liar lantaran tidak ada respon jelas dari badan tertinggi bulu tangkis. Mereka menganggap BWF bersekongkol dengan Kamboja hanya untuk membuat negara tersebut bisa meraih medali emas lebih. Meskipun kasusnya bisa jadi tidak seperti yang dibayangkan, pemikiran ini bisa jadi terus berlanjut selama tidak ada pernyataan resmi.

Apalagi, dikabarkan bahwa unggahan terkait Zhou Meng ini sempat dihapus di beberapa media sosial seperti Twitter dan Weibo dari Tiongkok. Kejadian ini semakin membuat orang-orang kebingungan dan berkonspirasi.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO