Menu


Tupperware Merek Favorit Emak-Emak Terancam Bangkrut, Kenapa?

Tupperware Merek Favorit Emak-Emak Terancam Bangkrut, Kenapa?

Kredit Foto: Tupperware

Konten Jatim, Jakarta -

Merek wadah makanan kedap udara Tupperware terancam bangkrut dan berpotensi melakukan PHK jika kondisi mereka terus memburuk. Padahal, produk mereka favorit ibu-ibu.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Tupperware dikabarkan terancam gulung tikar karena keadaan keuangan perusahaan yang kini sedang buruk. CEO Tupperware Miguel Fernandez menyebut, pihaknya sedang mencari pembiayaan tambahan untuk mengatasi masalah keuangan mereka.

Kondisi saham Tupperware kini memburuk, turun 90 persen dalam satu tahun terakhir.  Mengutip Reuters, manajemen meragukan kemampuan model bisnis perusahaan wadah ini. 

Baca Juga: Tupperware, Merek Wadah Favorit Ibu-Ibu yang Terancam Bangkrut

Tupperware tak bisa memprediksi seberapa cepat mereka bisa mengubah model bisnis sampai sejalan dengan perubahan kebiasaan konsumen.

Tak cuma kecintaan emak-emak, Tupperware yang sempat menjadi andalan pesta dan barbekyu Amerika telah mengalami perubahan. Pandemi Covid-19 lalu sendiri menjadi keuntungan bisnis bagi mereka.

Hal ini ditunjukkan pada pendapatan Tupperware di kuartal III tahun 2020 yang lebih dari empat kali lipat karena juru masak rumahan yang terjebak di rumah membuat resep. Namun, kembalinya kebiasaan makan di luar berarti makin sedikit ruang untuk ‘menyimpan’ sisa makanan.

Baca Juga: Sejarah Sibuk Merpati Airlines, Maskapai BUMN yang Bangkrut Dibubarkan Jokowi

Miguel percaya perusahaannya kini memasuki fase pascapandemi baru yang menggembirakan, tetapi justru menghadapi kendala uang tunai. 

Salah saji laba, yang membuatnya terlambat mengajukan laporan tahunan, menyebabkan kreditur menyatakan Tupperware telah melanggar perjanjian utangnya.

Di sisi lain, bahkan jika perusahaan ini memenangkan krediturnya atau mencari investor baru, bangkitnya e-commerce telah merusak kekayaan perusahaan yang bersandar pada penjualan langsung ini. 

Baca Juga: Dibubarkan Jokowi Gegara Bangkrut, Ini Sederet Kecelakaan dan Insiden Merpati Airlines

Tupperware memang mengandalkan sekitar tiga juta anggota penjualan independen untuk mendistribusikan produknya ke hampir 70 negara. Pelanggan kini punya lebih banyak pilihan untuk menyimpan makanan dibandingkan dengan masa kejayaan perusahaan ini.

Mereka juga punya lebih banyak tempat untuk membeli sehingga waktu untuk pesta Tupperware jadi semakin sedikit. Merek ikonik ini pun makin terkurung.

Ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari enam bulan Tupperware mengeluarkan peringatan “going concern”.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Maskapai Batavia Air Dinyatakan Bangkrut

Neil Saunders, seorang analis ritel dan direktur pelaksana GlobalData Retail, mengatakan Tupperware mengalami penurunan tajam dalam jumlah penjual, penurunan konsumen yang membeli produk rumahan setelah pandemi, dan “Merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda.”

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO