Menu


Peneliti SMRC: KIB Diisi Partai Besar namun Tidak Ada Tokoh Populer

Peneliti SMRC: KIB Diisi Partai Besar namun Tidak Ada Tokoh Populer

Kredit Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

Konten Jatim, Jakarta -

Peneliti SMRC Saidiman Ahmad melihat bahwa pada dasarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dibentuk bukan hanya untuk menang, tapi di balik itu ada alasan lebih ideologis. 

KIB merupakan koalisi yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP. Ketiganya merupakan partai politik yang masuk dalam pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). 

Baca Juga: Sebut KIB Terlalu Lama Beromansa, Rommy PPP: Capres Lu Tuh Siapa?

Pemerintah punya kepentingan untuk melanjutkan narasi pembangunan yang dilakukan saat ini. Apalagi, masyarakat sangat puas dengan pemerintahan Jokowi, bahkan menyentuh 74 persen. 

Meski demikian, KIB punya kelemahan yang nyata. Walaupun KIB berisikan tiga partai besar, namun ketiga partai tidak memiliki sosok capres yang populer. 

"KIB sendiri dihuni oleh partai-partai besar, tapi tidak ada tokoh yang cukup populer dari KIB sehingga mereka butuh sosok populer. Airlangga tidak cukup populer sampai saat ini," ujar Saidiman Ahmad, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Detik.com, Kamis (9/3/2023).  

Saidiman kemudian membandingkan sosok Airlangga Hartarto dengan Puan Maharani. Popularitas Puan Maharani lebih tinggi, namun resistensinya besar. 

"Bedanya Airlangga dan Puan, (popularitas Airlangga) dikenalnya rendah, tapi likeability tinggi. Puan popularitas tinggi tapi resistensinya besar," jelas Saidiman. 

Selain itu, Saidiman juga menilai bahwa masyarakat saat ini cukup independen. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak tergantung pada endorsement dari tokoh siapapun. 

"Walaupun mereka punya preferensi misalnya karena kedekatan tertentu seperti preferensi ideologi tertentu, tapi relatif independen," pungkas Saidiman.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan