Menu


Koalisi ‘Raksasa’ Bakal Terbentuk, Ada Dua Nama yang Jadi Calon Pasangan Ganjar

Koalisi ‘Raksasa’ Bakal Terbentuk, Ada Dua Nama yang Jadi Calon Pasangan Ganjar

Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Konten Jatim, Surabaya -

Pegiat media sosial Singgih Sahid membeberkan akan ada satu koalisi besar yang bakal mejeng di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Koalisi ini diperkirakan bakal menyabet dua koalisi lain yang mengusung pasangan Capres-Cawapresnya.

Baca Juga: Koalisi ‘Raksasa’ Bakal Kepung Pencalonan Anies, Polarisasi Lama Terulang?

Singgih menyoroti Rakornas Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar pada 26 Februari lalu. Ketum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas dalam sambutannya memberi semacam sinyal. Ia dengan lantang mengusulkan duet antara gubernur Jateng dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Arah adanya koalisi besar semakin besar. Pihak KIB mungkin nanti akan mengerucut, menyodorkan duet Ganjar-Erick atau Ganjar-Airlangga ke Bu Mega,” ujar Singgih, dikutip dari kanal 2045 TV, Sabtu (4/3/2023).

Menurut Ahmad Baidowi PPP dalam program Adu Perspektif, nama Capres dari PPP sama dengan Capresnya PDIP. Hal itu merujuk dari pembahasan mereka sebelumnya mengenai sodoran nama dari Zulhas ke Jokowi di Rakornas PAN.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Melejit, Sekjen PDIP: Sangat Dinamis

“Atau kemungkinan sodoran nama dari PPP buat Bu Mega, PPP menurut saya kemungkinan akan menyodorkan nama Ganjar-Sandi,” kata Singgih.

Karena itu, Singgih menilai nantinya PPP akan merapat ke PDIP, sementara Partai Golkar karakteristik mereka tetap dalam kekuasaan. Sehingga, kendati saat ini mereka masih getol mengusulkan Airlangga sebagai Capres, lambat laun mereka akan luluh juga.

“Mereka berpikiran pragmatis, membaca arah angin mana yang paling besar menangnya,” ucap Singgih.

Dengan begitu, Singgih menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kemungkinan besar bakal mengubah komposisi koalisi yang ada saat ini.

Baca Juga: Resah Adanya Penundaan Pemilu 2024, SBY: Bangsa Ini Tengah Diuji dan Banyak Godaan

“Bu Mega dengan PDIP nya kemungkinan besar bisa merubah komposisi koalisi yang sudah sekarang, sedangkan di pihak KIR yang diisi Gerindra PKB gimana?” terangnya.

Terkait dengan nasib Koalisi Indonesia Raya (KIR), nantinya mereka akan tetap mengusung Prabowo Subianto-Cak Imin untuk diusung oleh dua partai saja, Gerindra dan PKB.

“Kalau Pak Prabowo tetap memilih maju sebagai Capres dan memilih Cak Imin sebagai pendamping, maka akan ada 3 pasangan yang maju di Pilpres,” kata Singgih.

Baca Juga: Tegaskan Pemilu Akan Tetap Berlanjut, KPU: Tidak AdaPerubahan

“Yaitu Anies-Ahy dari Koalisi Perubahan didukung NasDem, Demokrat dan PKS, Prabowo-Cak Imin didukung oleh Gerindra dan PKB, calon terakhir yaitu Ganjar-Erick dari gabungan PDIP dan KIB,” tandasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO



Berita Terkait