Menu


Komunikasi Antar Parpol Semakin Kuat, Ganjar-Erick Berpotensi Bisa Bertanding Pilpres 

Komunikasi Antar Parpol Semakin Kuat, Ganjar-Erick Berpotensi Bisa Bertanding Pilpres 

Kredit Foto: Republika

Konten Jatim, Jakarta -

Partai Amanat Nasional (PAN) mulai memberanikan diri mengajukan calon presiden dan wakil presiden yang cocok untuk pemilihan presiden 2024 mendatang. Dalam rapat kerja nasional PAN belum lama ini, PAN menilai Ganjar Pranowo dan Erick Thohir pantas bersanding di Pilpres 2024. 

Dekan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas'udi mengatakan, PAN berani menyebutkan capres-cawapres yang ideal untuk dipasangkan pada Pilpres 2024 karena belum ada kader dari PAN yang elektabilitasnya bisa menandingi Ganjar.

Baca Juga: Diusung PDIP Atau Berkoalisi Dengan PAN dan PPP, Dua Cara Ganjar-Erick Bisa Maju di Pilpres 2024

Begitu juga dengan kandidat cawapres, elektabilitas kader PAN juga masih jauh tertinggal dengan Erick.

"Saat ini PAN memang tak memiliki kader yang potensial untuk diangkat menjadi capres atau cawapres. Sehingga PAN sebagai partai peserta Pemilu harus mencari figur yang tepat dan memiliki elektabilitas yang tinggi untuk dijadikan capres cawapres," kata Wawan, Rabu (1/3).

Ganjar dan Erick, kata Wawan, dianggap tokoh nasional yang punya magnet elektoral cukup tinggi di masyarakat. Diharapkan dengan mengangkat tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi akan memiliki imbas untuk meningkatkan suara dan populeritas PAN.

"Jadi ini praktis ada kebutuhan internal dan kebutuhan praktis PAN untuk mencari tokoh yang bisa meningkatkan elektoralnya pada Pemilu 2024," jelas Wawan.

Ia menduga, PAN yang berani menyebut Ganjar layak untuk dicalonkan menjadi capres cawapres di Pilpres 2024 dikarenakan mereka ingin mencari distingsi dengan parpol lain yang telah mencalonkan capresnya.

Baca Juga: PAN Dukung Ganjar-Erick, Pengamat: Pintar Membaca Mood Jokowi  

Jika PAN mendukung Anies Baswedan atau Prabowo Subianto menurut Wawan tak ada dampak yang signifikan bagi elektoralnya. Karena mereka sudah diklaim oleh beberapa parpol.

"Tokoh politik yang memiliki elektabilitas tinggi namun belum dikalim parpol hanya tinggal Ganjar. Sehingga, saat ini waktunya parpol untuk melakukan percobaan untuk mengklaim tokoh yang berpotensi maju di Pilpres 2024. Diharapkan klaim tersebut dapat meningkatkan kursi parpol pada Pemilu 2024," ungkapnya.

Sementara untuk Erick sebagai cawapres dinilai semata-mata karena ketokohan, kinerjanya di BUMN. Selain itu, profesionalismenya dan sosok Erick yang bisa diterima oleh semua kelompok masyarakat, baik yang nasionalis maupun agamis, dinilai Wawan sebagai magnet PAN untuk mencalonkannya sebagai cawapres 2024 mendampingi Ganjar.

"Saat ini social network Erick menjadi perhatian masyarakar. Terlebih lagi Erick kini menjadi Ketua Umum PSSI. Tentu saja kekuatan finansial Erick juga tak bisa diabaikan dan menjadi perhatian bagi parpol yang nanti akan mengusungnya," katanya.

Menurut analisa Wawan, dikarenakan hubungan yang baik dan telah terjalin cukup lama antara PAN dan PDI Perjuangan tak mendapatkan resistensi yang berarti karena mengklaim Ganjar sebagai capres.

Hubungan yang cukup baik antara dua parpol tersebut memang berpotensi untuk dapat mengusung Ganjar-Erick sebagai capres cawapres di Pemilu 2024.

Namun agar Ganjar-Erick dapat diusung oleh PDI Perjuangan dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih membutuhkan waktu.

Proses komunikasi antar parpol masih akan terus terjadi menjelang pendaftaran capres cawapres. Banyak faktor yang nanti akan mempengaruhi dukungan untuk berkoalisi.

"Semakin sering parpol berkomunikasi, maka akan semakin mudah untuk membentuk koalisi. Waktu pendaftaran capres cawapres yang masih sangat panjang dapat dimanfaatkan parpol untuk melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi," ucapnya. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.



Berita Terkait