Menu


Gerindra-PKB Resmikan Sekber Namun Belum Tentukan Capres-Cawapres, Begini Kata Pengamat

Gerindra-PKB Resmikan Sekber Namun Belum Tentukan Capres-Cawapres, Begini Kata Pengamat

Kredit Foto: Instagram @cakiminow

Konten Jatim, Jakarta -

Partai Gerindra dan PKB telah meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) di daerah Menteng, Jakarta Pusat.

Peresmian Sekber tersebut disebut bakal membuat koalisi Gerindra-PKB semakin solid, meski demikian, calon yang akan diusung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih menjadi tanda tanya.

Keduanya tetap sulit untuk menyepakati paket calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Bisa saja mereka deal Prabowo Subianto jadi capres, namun belum tentu setuju jika Cak Imin di posisi cawapres.

Baca Juga: Anies Baswedan Beri Pidato soal Kondisi Politik, Ruhut Sitompul: Kusut Pidatonya Jadi Ngawur

Kendala ini yang membuat kedua partai tak kunjung deklarasi menetapkan bakal calon capres-cawapres, termasuk apakah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan berpaket atau tidak.

Memang, mendirikan sekber adalah sebuah langkah strategis untuk menunjukkan adanya keseriusan koalisi kedua parpol.

Paling tidak hal ini diupayakan untuk memastikan terlebih dahulu tiket untuk mengajukan kandidat pasangan bakal capres-cawapres pada pemilu 2024.

Mengenai calon yang akan diusung, tentu keduanya masih akan terus menghitung, termasuk masih menjajaki semua kemungkinan yang paling menguntungkan atau paling sesuai dengan kebijakan keduanya.

Sampai saat ini, keduanya tampak masih terus mewacanakan duet Prabowo-Cak Imin.

Baca Juga: Kedatangan Anies di Bandung Ditolak, Andi Sinulingga: Gak Heran Kalau Bayaran Plus Sembako

Memang sejauh ini belum ada indikasi adanya kandidat alternatif jika terjadi kebuntuan dalam menentukan nama.

Selain itu, kedua partai ini masih akan terus mengamati perkembangan konstelasi politik yang ada, termasuk memastikan koalisi partai lain dan kandidat yang akan diusung.

"Mengingat hal ini akan berpengaruh juga pada upaya dan potensi koalisi Gerindra dan PKB dalam bersaing pada pemilu 2024," kata Sukri Tamma, analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Senin, 23 Januari.

Hal ini berarti, mungkin saja kesepakatan ini akan ditinjau kembali oleh keduanya, bergantung pada kesepakatan masing-masing dalam mempertimbangkan kepentingan partainya.

Baca Juga: Anies Diserang Spanduk Dukungan 'Tegakkan Khilafah', Musni Umar: Dia Konsisten Perjuangkan Tegaknya Pancasila

Namun, keduanya tidak bisa saling memaksakan.

Jika saling ngotot, misalnya Cak Imin harus cawapres, maka potensi bubar itu bisa saja terjadi.

Ali Armunanto, yang juga analis politik Unhas kembali menegaskan untuk saat ini jika Prabowo-Cak Imin berpasangan, akan sulit menang.

"Karena kedua partai ini beda ideologi," kata Sukri.

Sehingga, koalisi ini lebih kepada bargaining politik saja. Tidak untuk berpasangan.

Baca Juga: Pertimbangkan Khofifah Jadi Cawapres Anies, Begini Penjelasan Nasdem

"Bargaining itu, misalnya, soal jatah menteri untuk PKB berapa, dan lain-lain. Kalau pasangan pasti Prabowo akan berpikir," pungkas Ali.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.