Menu


Menohok! Aktivis HAM ini Tampol Pembela Megawati soal Ucapannya yang Menyinggung Warna Kulit Orang Papua, Begini Katanya

Menohok! Aktivis HAM ini Tampol Pembela Megawati soal Ucapannya yang Menyinggung Warna Kulit Orang Papua, Begini Katanya

Kredit Foto: ANTARA/HO-PDIP/aa

Konten Jatim, Jakarta -

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Veronica Koman merasa gerah dengan banyaknya pembela Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Diketahui, Megawati dinilai berbagai pihak telah melakukan tindakan rasis karena menyinggung warna kulit orang Papua di Rakernas PDIP beberapa hari lalu.

Namun tak sedikit juga yang membela Megawati karena menurut mereka pidato Ketua Dewan Pengarah BPIP tidak berunsur rasis.

Mengetahui hal itu, Veronica Koman menilai para pembela Megawati itu adalah orang-orang yang bersikap rasis juga.

Baca Juga: Ngeri! Pidato Megawati yang Diduga Rasis Disorot Dunia Internasional, Jurnalis Asing Ini Bahkan Sebut Gestur Jokowi Terlihat Tidak Nyaman

Hal itu dikarenakan banyak pembela Megawati yang tidak bisa menangkap adanya unsur rasisme daru ucapan mantan Presiden Indonesia ke-5 tersebut.

"Kalo lo ga bisa nangkep adanya rasisme dari suatu peristiwa/ucapan, besar kemungkinan ya karena lo emang rasis juga." kata Veronica Koeman, dikutip Konten Jatim dari akun Twitter @VeronicaKoeman, Jumat (24/06/2022).



Diberitakan sebelumnya, Megawati dinilai telah melakukan tindakan rasis oleh banyak pihak saat berpidato di Rakernas PDIP beberapa hari lalu.

Saat itu Ketua Umum PDIP itu sedang membahas soal perkawinan campur antar suku.



Setelah membahas perkawinan campur antar suku, Mega lantas berguyon soal fisik tukang bakso dan orang Papua.

"Manusia Indonesia ini kan bhineka tunggal ika, harus bersatu padu bukan hanya dari segi fisik dan perasaan, tapi ya itu tadi, rekayasa genetika."

"Maaf ya, sekarang dari Papua ya, Papua itu kan hitam-hitam ya," ucap Mega.

Baca Juga: Gara-gara Megawati Pidato Rasis, Politikus PDIP Ini Disuruh Minum Cairan Air Kaki Bunda: Yang Ada Kepala Bantengnya

Megawati kemudian melanjutkan dengan menceritakan pengalamannya saat pertama kali datang ke tanah Papua.

"Makanya waktu kemarin saya bergurau dengan Pak Wempi (Wamendagri John Wempi Wetipo). Kalau sama Pak Wempi sudah dekat. Itu dia ada."

"Kopi susu," ujar Mega disambut tawa peserta acara. Istilah tersebut sering digunakan untuk menggambarkan dua orang berbeda warna kulit yang sedang berdekatan.

Ucapan itulah yang kemudian dinilai banyak pihak telah merendahkan orang-orang Papua.

Terlebih ucapan Megawati itu disambut tawa semua kader PDIP termasuk Presiden Jokowi yang pada akhirnya membuat publik geram sehingga para politisi PDIP.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO