Aktor sekaligus Entrepreneur Muhammad Kholidi Asadil Alam atau dikenal Cholidi Azzam memposting video pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Video tersebut diunggahnya lewat akun Twitter @MCholidi89, Kamis (23/06/2022).
Terlihat dalam video berdurasi 0:05 detik tersebut, Azzam ngvelog di tengah-tengah keramaian orang yang mengelilingi mereka.
"Alhamdulillah bersama Prof Anies Baswedan, terima kasih Prof, sehat selalu Prof," ucapnya dalam video tersebut.
Sementara dalam keterangan video, Azzam menuliskan bahwa Anies Baswedan merupakan rektor di kampusnya dulu.
Anies Baswedan menjadi Rektor di Universitas Paramadina yang berada di Jakarta.
"Rektor sy dulu di Universitas Paramadina ( S1 & S2 Komunikasi Politik ) Prof @aniesbaswedan Gubernur DKI," tulisnya.
Rektor sy dulu di Universitas Paramadina ( S1 & S2 Komunikasi Politik )
— Cholidi Azzam Film Ketika Cinta Bertasbih (@MCholidi89) June 23, 2022
Prof @aniesbaswedan ????????
Gubernur DKI
.
Kira2 beliau klo nyapres,
wakilnya siapa ya yg cocok ????? pic.twitter.com/Tscacv4D0v
Menariknya lagi, di tengah hingar-bingar capres cawapres di Tanah Air. Pemain 'Ketika Cinta Bertasbih' itu malah membuat pertanyaan yang mengeletik.
Dia menanyakan kepada warganet soal siapa yang cocok menjadi wakil Anies Baswedan jika dia maju menjadi capres pada Pilpres 2024 mendatang.
"Kira2 beliau klo nyapres, wakilnya siapa ya yg cocok ?," tulisnya.
Sontak cuitan tersebut dijawab warganet dengan beragam jawaban yang menarik pula.
"Kalau ngusulin pak KH. Ma'ruf Amin ada yg marahin saya gak ya?," tulis @Ad****17.
"Ibu Susi Pudjiastuti," tulis @An****21.
"Jendral Gatot Nurmantyo," tulis @ma**my.
"Bukan sombong sih, Pak @aniesbaswedan udah Wa saya terus untuk hal ini," tulis @br****ng.
"Panglima Andika," tulis 2la**ob.
"Bu Mega," tulis @Ar****au.
"Anies _ahy fix Tinggal nunggu waktu yg tepat untuk Deklarasi. Bu Susi di kabinet aja Pak jonan pak gita wirdjawan Marti natalegawa Dan bnyak lagi orang hebat di negara kita," tulis @nu****a9.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO