Deretan Ulah Fir’aun dalam Al-Qur’an, Samakah dengan Jokowi seperti Disebut Cak Nun?
Kredit Foto: Pexels/Antonio Filigno
Firaun berkata kepada para pemuka kaumnya, “Akan kita bunuh anak laki-laki mereka dan kita biarkan hidup anak perempuan mereka.” (Q.S. al-Aʻraf ayat 127)
Firaun berkata kepada Nabi Musa as bukti apapun yang dibawa oleh Nabi Musa as, ia tidak akan mempercayainya. (Q.S. al-Aʻraf ayat 132)
Allah menenggelamkan Firaun dan kaumnya di laut karena mendustakan dan melalaikan ayat-ayat Allah. (Q.S. al-Aʻraf ayat 136)
Allah menyelamatkan Bani Israil dari Firaun dan pengikut-pengikutnya. Firaun menyembelih anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. (Q.S. al-Aʻraf ayat 141)
Firaun tetap pada ajaran nenek moyangnya dan berkata tidak akan mempercayai Nabi Musa as dan Nabi Harun as. (Q.S. Yunus ayat 78)
Tidak ada yang beriman kepada Nabi Musa as, selain keturunan kaumnya dengan dipenuhi rasa takut akan disiksa oleh Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya. Sungguh, Firaun telah berbuat sewenang-wenang dan benar-benar orang yang melampaui batas. (Q.S. Yunus ayat 83)
Seperti itulah gambaran kejahatan Firaun yang membahas kisah Firaun dan konfliknya dengan Nabi Musa as.
Merujuk pada “Firaun Undercover” oleh Al-Hafiz, Firaun tak hanya merujuk pada satu orang. Firaun ialah kata yang hanya boleh ditujukan pada seorang penguasa mulai zaman Kerajaan Baru, yakni zaman kekuasaan Amenhotep IV (Akhenaten) sekitar abad ke-14 SM.
Sementara itu, terdapat dua Firaun di masa Nabi Musa as. Yakni Firaun Ramesses II (1279-1212 SM) dan Firaun Marenptah (1212-1202 SM). Firaun Ramesses II terkenal dengan program-program pembangunannya yang kolosal dan patung-patung dirinya yang ada di seluruh Mesir.