Meski demikian, sebagai relawan Anies, pihaknya tetap menyerahkan pilihan bacawapres ke Anies.
“Kalau pun misalnya ibu Khofifah nda jadi, nda bisa jadi cawapres sebenarnya mita nda persoalkan. Yang penting siapapun pilihan Cawapresnya pak anies, itu membuat pak anies bisa menang jadi presiden,” tandasnya.
Diketahui, Khofifah pernah menjabat sejumlah jabatan diantaranya Ketua Umum Muslimat NU 4 Periode, Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992–1997), Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995–1997), Anggota Komisi II DPR RI (1997–1998), Wakil Ketua DPR RI (1999).
Selain itu, Khofiah juga pernah menjadi Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999), Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999–2001), Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999–2001), Ketua Komisi VII DPR RI (2004–2006), Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004–2006), Anggota Komisi VII DPR RI (2006), Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014–2018) dan Gubernur Jawa Timur (2019–).
Sementara itu, dari koalisi perubahan. Partai Demokrat menganggap Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sosok ideal mendampingi Anies. Namun PKS menyodorkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan