Tahun Baru Imlek (新年) juga dikenal sebagai Festival Musim Semi (春节). Ini adalah festival paling khusyuk dalam setahun untuk setiap orang China dan telah dirayakan di sana selama ribuan tahun dengan berbagai bentuk kegiatan di antara berbagai wilayah di Tiongkok.
Perayaan Tahun Baru berpusat pada menghilangkan yang buruk dan yang lama, dan menyambut yang baru dan yang baik. Ini adalah waktu untuk memuja leluhur, mengusir roh jahat, dan berdoa untuk panen yang baik.
Tak cuma di negaranya, Royal Museums Greenwich menyebut tahun baru Ini juga dirayakan komunitas di luar negeri, termasuk di Indonesia. Tarian barongsai, tarian naga, pekan raya kuil, berbelanja di pasar bunga, dan lain-lain hanyalah beberapa dari aktivitas yang kaya dan penuh warna ini.
Baca Juga: Hari Raya Bulan Ini: Mengenal Imlek, Tahun Baru China dan Perayaannya
Berikut adalah beberapa fakta menarik dan unik tentang Tahun Baru Imlek Tahun Kelinci yang dirayakan pada 22 Januari 2023:
1. Cara Merayakan
Menjelang tahun baru orang-orang akan membersihkan rumah mereka untuk membuang kotoran, sampah dan barang-barang yang tidak diinginkan lainnya. Mereka akan mendekorasi ulang dengan kuplet merah, lentera, pot bunga baru, dan perabotan, dan akan berbelanja bahan makanan untuk jamuan khusus.
Tahun Baru adalah acara reuni keluarga yang penting, sehingga mereka yang tinggal atau bekerja jauh akan pulang sebelum liburan. Di Cina, ini sekarang dikenal sebagai Chun Yun (春运 Bergerak di Musim Semi): puluhan juta orang melakukan perjalanan dengan sistem transportasi umum yang luas di negara tersebut atau melalui sarana pribadi, pulang untuk berkumpul dengan orang yang mereka cintai.
2. Cerita dan Mitos pada Tahun Baru Imlek
Ada berbagai cerita mistis tentang Tahun Baru Imlek yang populer di berbagai daerah di China.
Menurut salah satu cerita, dahulu kala ada dunia hantu. Di dalamnya ada sebuah gunung dengan pohon persik besar yang membentang di atas lanskap yang luas. Di atas pohon ini bersarang seekor ayam jantan emas.
Setiap pagi ketika ayam berkokok, semua hantu akan buru-buru kembali dari malam mereka. Di pintu masuk dunia hantu duduk dua Dewa Pintu (门神) di setiap sisi gerbang. Jika hantu yang kembali ditemukan telah melakukan kejahatan atau kejahatan pada malam sebelumnya, ia akan dihukum oleh Dewa Pintu.
Baca Juga: Kecurangan Rekrutmen BUMN Ramai di Twitter, Begini Kasus-Kasusnya
Inilah asal usul bait yang ditampilkan orang selama Festival Musim Semi: mereka diyakini memiliki kekuatan untuk menghentikan kejahatan dan nasib buruk.
3. Hal yang Dianggap Sial Selama Tahun Baru
Ada praktik berbeda untuk membersihkan rumah selama periode Tahun Baru. Pada umumnya, orang tidak akan menyapu lantai pada Hari Tahun Baru; atau jika mereka melakukannya, mereka tidak akan membuang sampah atau membuang air ke luar rumah.
Baca Juga: 8 Fakta Menarik Tarot yang Dipakai Denny Darko Soal Pengumuman Capres PDIP
Apa pun yang dikumpulkan dari sapu harus disimpan di dalam rumah, karena membuangnya berarti berpisah dengan kekayaan untuk tahun yang akan datang. Penting juga bahwa ketika menyapu lantai, seseorang tidak boleh menyapu ke kaki seseorang, karena akan membawa kesialan bagi mereka di masa mendatang.
Orang-orang juga tidak akan meninggalkan rumah melalui pintu belakang pada Hari Tahun Baru; anggota keluarga yang lebih tua tidak akan memarahi anak-anak, bahkan jika mereka tidak berperilaku sebagaimana mestinya.
4. Alasan Tarian Barongsai
Menurut tradisi, jika ada orang yang kebetulan melihat “Maskot Keberuntungan” (吉祥物) pada Hari Tahun Baru, mereka akan sangat beruntung di tahun yang akan datang. Empat “Maskot Keberuntungan” itu adalah Naga, Phoenix, Unicorn dan Penyu Naga (龍龟).
Mereka adalah hewan fiksi yang hidup di laut atau terbang di langit. Ini menjelaskan mengapa orang melakukan tarian Singa dan Naga untuk merayakan Tahun Baru.
5. Hal yang Membawa Keberuntungan Selama Tahun Baru
Pada Malam Tahun Baru, secara tradisional orang akan menyalakan lilin atau lampu minyak untuk berjaga sepanjang malam: ini dikenal sebagai Shou Sui (守岁). Dengan cara ini, mereka mengusir semua wabah jahat dan menantikan keberuntungan di Tahun Baru.
Baca Juga: Apa Itu Tarot, Dipakai Denny Darko Ramal Alasan PDIP Tak Umumkan Capres di Pesta HUT ke-50?
Ada berbagai kegiatan untuk Shou Sui, seperti makan, minum teh dan Nian Gao (年糕 Kue Tahun Baru), Tang-Yuan (汤圆), makanan ringan, dan bermain mahjong, catur atau permainan kartu, atau sekadar mengobrol.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO